GARUT – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut telah menggelar rapat koordinasi untuk melakukan antisipasi bencana gempa bumi megathrust dan tsunami. Berdasarkan hasil rapat koordinasi itu, disimpulkan terdapat tujuh kecamatan dan 22 desa yang berpotensi terdampak jika terjadi gempa bumi dengan Magnitudo 9,1 yang dapat memicu tsunami hingga 20 meter.
Wilayah itu adalah lima desa di Kecamatan Cibalong, empat desa di Kecamatan Pameungpeuk, empat desa di Kecamatan Cikelet, dan tiga desa di Kecamatan Mekarmukti.
Selain itu, satu desa di Kecamatan Karangsari, serta empat desa di Kecamatan Caringin.
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman mengingatkan, agar masyarakat tetap waspada akan adanya bencana alam. Termasuk di masa pandemi Covid-19, kesiapsiagaan terhadap kejadian bencana alam harus terus dilakukan.
”Untuk itu kita sebagai hamba-Nya harus tetap sabar, berdoa, tetap tenang dan waspada terhadap berbagai kemungkinan. Insyaallah ada hal baik yang Allah tetapkan untuk hamba-Nya yang beriman dan bertaqwa,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut, Firman Karyadin mengatakan, pihaknya akan terus memberikan edukasi tentang megathrust kepada masyarakat. Menurutnya, tidak bisa dipungkiri yang disimpulkan oleh masyarakat dari informasi yang beredar saat ini bahwa gempa megathrust sebagai sesuatu yang baru dan akan segera terjadi dalam waktu dekat, berkekuatan sangat besar, dan menimbulkan kerusakan serta tsunami dahsyat.
”Meski pemahaman seperti ini kurang tepat, namun harus tetap memberikan edukasi kepada masyarakat selatan jawa khususnya agar selalu waspada, paling tidak kita bisa bersama-sama mempersiapkan sarana prasarana untuk meminimalisir dampak kerusakan maupun korban, mulai dari mempersiapkan jalur evakuasi hingga tempat aman, dan hal lainnya,” kata dia.
Berdasarkan pendataan sebelumnya, Pemkab Garut menyebutkan, di wilayah selatan daerah itu, sedikitnya terdapat 5.000 rumah yang berdiri dan ditinggali sekira 25 ribu warga. Untuk melatih kesiapan warga, akan dilakukan simulasi bencana di lokasi-lokasi itu. Dengan begitu, ketika kejadian bencana, warga akan siap untuk melakukan evakuasi.
Selain itu, Pemkab Garut juga telah mengajukan lima unit EWS kejadian tsunami ke BNPB. Sebab, dari tujuh alat yang saat ini terpasang hanya ada dua yang berfungsi. (igo)