Seribu Lebih Pedagang Pasar Tagog Padalarang Segera Direlokasi Awal November

PADALARANG – Rencana pembangunan Pasar Tagog saat ini masuk ke dalam rekolokasi para pedagang yang rencananya akan di tempatkan di blok Koneng.

Kepala Cabang PT Bangun Bina Persada selaku kontraktor Proyek Pasar Tagog Padalarang Gary Sabastian mengatakan, relokasi pedagang rencananya akan dilakuknan awal November 2020. Nantinya tempat tersebut akan menjadi lokasi berjualan sementara bagi para pedagang.

’’Tempat Pedagang Berjualan Sementara TPBS sedang dibangun, meski sementara tapi disiapkan sarana pendukung lengkap,’’ jelasnya kepada wartawan ketika dihubungi Jumat (10/2).

Tempat relokasi sementara yang memiliki luas lahan sekitar 1 hektare (ha) akan dilengkapi musala, toilet, pos keamanan, perkantoran, hingga tempat pembuangan sampah (TPS) sementara.

’’Saat ini sedang dilakukan tahap penataan lahan serta pengecoran,’’kata dia.

Garry menjelaskan, TPBS nanti aka nada 1.000 unit lebih kios dan los yang dibangun dengan ukuran 2×2 meter untuk kios dan 1,5×1,5 untuk los.

Sehingga semua pedagang eksisting dan juga PKL di Pasar Tagog Padalarang bisa tertampung. Saat ini pedagang yang terdata ada sebanyak 1.404, terdiri dari pemilik kios 361, pemilik los 345, dan PKL 968.

“Kami menargetkan para pedagang itu hanya sekali mengalami lebaran di tempat relokasi sementara. Artinya bahwa kurang dari dua tahun revitalisasi Pasad Tagog Padalarang bisa rampung,” ujarnya.

Disinggung tahapan yang saat ini sedang dilakukan, pihaknya masih melakukan verifikasi pedagang eksisting. Baik pemililk kios, los, maupun PKL jangan sampai ada yang terlewat. Sebab nantinya jika pasar sudah jadi semuanya masuk ke pasar.

Untuk sistem pembelian, pihaknya menawarkan tiga opsi. Yakni cash tunai, cash bertahap, dan jalur perbankan dengan DP 30 persen.

“Harga dibuat agar terjangkau pedagang karena kami ingin membantu mereka. Sedangkan untuk konsep bangunan, semi modern tiga lantai dengan tempat parkir yang ada di setiap lantai,” pungkas Gary.

Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna meminta masyarakat untuk bersabar selama proses pembangunan pasar tersebut berlangsung lantaran tidak menutup kemungkinan kemacetan terjadi.

“Pembangunan pasar hanya satu tahun, jika tidak segera dibangun kemacetan akan terus terjadi berlarut-larut dan semerawut,” katanya. (mg6/yan).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan