NGAMPRAH – Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna, memerintahkan jajaran kepala desa dan camat untuk melakukan kerja bakti membersihkan saluran drainase menjelang musim hujan.
Hal tersebut setelah terjadinya banjir di ruas Jalan Cihanjuang, perbatasan KBB dan Kota Cimahi beberapa hari lalu. Akibat banjir tersebut, pengendara yang melintas sempat terseret arus hingga motornya masuk ke kolong angkot.
Tak hanya itu pada Minggu (27/9) sore, ruas Jalan Panorama di depan Pasar Panorama Lembang, juga digenangi air setinggi 50 cm yang meluap dari drainase akibat tersumbat sampah.
“Untuk banjir di wilayah itu coba dibereskan dulu oleh kepala desa dan camat karena kan mereka yang punya wilayahnya. Dirutinkan lagi kerja bakti dengan warganya,” ungkap Umbara, Senin (28/9).
Selain itu ia juga meminta agar warga tidak membuang sampah sembarangan apalagi ke saluran air. Hal tersebut akhirnya bisa menyumbat laju air saat hujan hingga memicu banjir.
“Kan ini juga karena masyarakat yang seenaknya membuang sampah, padahal sudah tahu itu saluran air. Akhirnya menyumbat dan banjir, tapi menyalahkan yang lain,” katanya.
Sementara itu BMKG meminta masyarakat di Jawa Barat mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi serta penyakit yang bisa timbul pada masa peralihan musim dari kemarau ke musim penghujan.
Kepala BMKG Kelas I Bandung Tony Agus Wijaya mengungkapkan saat ini wilayah Jawa Barat mulai memasuki musim pancaroba yang ditandai dengan cuaca ekstrem dan curah hujan lebat disertai kilatan petir.
Selain itu cuaca cenderung tak menentu seperti turunnya hujan secara tiba-tiba dalam waktu singkat, udara terasa panas, serta arah dan kecepatan angin tak teratur.
“Betul sekarang sudah masuk pancaroba. Peralihan musim seperti ini lebih bahaya karena sering timbul hujan disertai angin kencang. Selain itu perubahan cuaca lebih dinamis daripada musim kemarau atau hujan, sehingga masyarakat harus lebih waspada potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan lain-lain,” ungkap Tony saat dihubungi. (mg6/drx)