”Bagaimana fokus mengamankan agar ASN yang lain tidak keluar jalur itu menjadi PR terbesar BKPSDM. Soal AYP, kami belum punya sikap apapun karena masih berproses. Kalau merasa sudah divonis, itu kan persepsi nya sendiri,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Bandung Wawan A. Ridwan, membantah soal adanya dugaan keterlibatan seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mengantar salah satu bakal pasangan calon (Bapaslon) Bupati dan Wakil Bupati saat menjalani tes kesehatan di RSHS Kota Bandung pada 8 September lalu.
”Saya nyatakan bahwa tidak benar ada ASN Kabupaten Bandung yang mengantar salah satu bapaslon saat menjalani tes kesehatan itu. Pemanggilan yang dilakukan Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) itu salah sasaran,” kata Wawan.
Sebelumnya, Salah satu Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung menyayangkan dan mengaku prihatin dengan langkah dan tindakan yang dilakukan Bawaslu Kabupaten Bandung.
AYP, yang menjabat Sekcam pada hari kamis (17/9/2020) menerima surat undangan klarifikasi dari Bawaslu Kabupaten Bandung yang disampaikan melalui Panwascan. ”Dalam undangan tersebut, saya diminta hadir ke Kantor Bawaslu Kabupaten Bandung pada Jumat (18/9). Meski marsa bingung, saya tetap hadiri undangan tersebut,” katanya.
Dia menjelaskan, pihak bawaslu mendugakan kepada dirinya telah mengikuti kegiatan tes kesehatan salah satu paslon di RSHS kota Bandung. ”Saya sangat menyayangkan pihak Bawaslu, karena setelah saya melakukan klarifikasi akan dugaan yang dituguhkan. Tapi pihak Bawaslu, memberikan staetmen kepada awak media dan menyebut status saya. Hal itu, membuat saya tersudutkan,” akunya.
AYP menambahkan, undangan untuk memberikan klarifikasi atas tuduhan netralisasi ASN kepada dirinya tersebut kurang tepat dan salah sasaran. Oleh karena itu, setelah menghadiri undangan dan memberikan klarifikasi terkait dugaan akan ketidak netralan ASN. Hal itu, salah sasaran karena hal yang diduga dituduhkan kepadanya sudah terbantahkan.
”Saya berharap kejadian salah sasaran atas dugaan yang dituduhkan kepada dirinya, tidak terjadi kepada ASN yang lain. Karena dengan adanya staetmen dalam pemberitaan diberbagai media, saya merasa tersudutkan sebagai ASN,” pungkasnya.(rls/rus)