BANDUNG – Kecewa dengan kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung yang melakukan buka tutup jalan, para pedagang dan karyawan Pasar Baru menggelar acara makan bersama (Botram) di badan Jalan Otto Iskandar Dinata.
Botram tersebut sebagai bentuk protes dan kritik sosial para pedagang terhadap kebijakan yang dinilai merugikan para pelaku ekonomi di Pasar Baru dan sekitarnya.
”Kalau kata saya itu fenomena sosial. Itu mah aksi spontan, kritik sosial mereka terhadap kebijakan yang menurut mereka sangat memberatkan,” ungkap Ketua Himpunan Pedagang Pasar Baru (HP2B), Iwan Suhermawan kepada Jabar Ekspres, Minggu (20/9).
Menurutnya, dengan kebijakan buka tutup jalan, banyak pedagang yang mengeluh. Pasalnya, para pedagang Pasar Baru saat ini sedang berada dalam masa recovery atau pemulihan setelah penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) beberapa waktu lalu.
”Akibat dari PSBB yang berkali-kali di bulan-bulan lalu, mengakibatkan hampir 60 persen pedagang mengalami kebangkrutan. Sekarang banyak toko yang tutup, lalu penyewa juga banyak yang tidak memperpanjang kontrakan,” ujarnya.
”Di kala mereka sedang recovery, sedang berat, ditutup lagi jalan utama yang masuk ke pasar baru, ya tentu makin berat,” imbuhnya.
Iwan menilai adanya penerapan sistem buka tutup jalan tidak tepat. Oleh karena itu, pihaknya akan melayangkan surat keberatan kepada Pemkot Bandung pada Senin, 21 September 2020.
”Sangat tidak tepat. Urgensinya apa? Relevansinya apa terhadap pengurangan kerumunan. Besok saya akan mengirim surat keberatan dan meminta kepada Pemkot Bandung agar membatalkan buka tutup khusus Jalan Otista, karena itu sangat memberatkan bagi pelaku sektor ekonomi. Baik terhadap para pedagang pasar baru ataupun sekitarnya. Karena pasar baru ini episentrum ekonomi. Kalau pasar barunya sepi, ya semua jadi sepi,” paparnya.
Dia berpendapat, sebaiknya Pemkot Bandung membuat posko-posko pemantauan.
”Saya hanya akan menyarankan kepada Pemkot. Posko pemantauan bisa dijaga sama TNI, Polri, dan Satpol PP, ketimbang ada penutupan beberapa ruas jalan. Dibangun saja posko-posko untuk pengawasan dan edukasi baik kepada para pedagang ataupun kepada para pengunjung,” terangnya.
Menanggapi aksi yang dilakukan para pedagan, Wali Kota Bandung, Oded M. Danial mengatakan, setiap kebijakan tentu ada pro kontra. Sehingga Oded menganggap wajar dengan apa yantg dilakukan warga Pasar Baru tersebut.