Ia sendiri kemudian melakukan pelurusan Garuda Pancasila dengan kepalanya menghadap ke depan. Menurutnya, burung Garuda Pancasila yang saat ini menjadi lambang negara pada awal dibuatnya menghadap kedepan. “Dulu, Garuda Pancasila asalnya menghadap kedepan, digantikan sampai 3 kali pergantian. Kalau bola dunia, itu perjanjian,” sebutnya.
Untuk penambahan kalimat ‘Soenata Logawa’ dibawah kalimat ‘Bhineka Tunggal Ika’, menurutnya hal tersebut sesuai dengan tatanan awal.
“Jadi kembali pada asal, susunan, nata tatanan, dari bawah ke atas kita bersatu,” katanya. (igo)