Jumlah Positif Covid-19 Meningkat, PSBB di Jabar Bisa Terulang

Namun, katanya, penerapan PSBB di Bandung Raya dinilai akan membawa banyak implikasi. Karena itu, pihaknya menyarankan Kota Bandung bisa mengikuti kebijakan yang sudah dilakukan Kota Bogor.

“Bogor itu pemberlakuan jam malam. Saya keliling sama wakil wali kota itu, jadi kalau ada kerumunan di atas jam 21.00, dibubarkan. Kafe yang masih buka kena denda. Bogor sendiri masih mengkaji, apakah pakai PSBB total seperti Jakarta, atau apakah cukup PSBM seperti sekarang,” tuturnya.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, terjadi penurunan kasus Covid-19 di Kota Bogor yang semula masuk zona merah karena sebuah keberhasilan manajemen jam malam dan pembatasan sosial berskala mikro yang diterapkan Pemerintah Kota Bogor.

“Sehingga Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat memberikan rekomendasi kepada tempat-tempat yang kenaikannya tinggi, untuk melakukan pola yang sama,” kata Emil sapaan akrabnya belum lama ini.

Secara keseluruhan, katanya, penyebaran Covid-19 di Jawa Barat cenderung naik-turun, seiring dengan sudah terkendalinya penyebaran di klaster industri, tetapi munculnya klaster penularan di tingkat keluarga.

“Ada klaster keluarga yang sedang kita teliti, sementara klaster industri sudah mulai menurun seiring dengan penguatan kesepahaman, yaitu mengawasi para pekerja sepulang dari tempat kerjanya. Karena kesimpulan minggu lalu, protokol kesehatan di temoat kerja sangat ketat, tapi sepulang kerja memang kurang terkondisikan,” ujarnya.

Anggota Tim Pakar Satgas Covid-19, dokter Dewi Nur Aisyah menyebutkan, per 6 September rata-rata kasus aktif di Jabar sebanyak 44,88%. Dewi mengungkapkan angka ini dipengaruhi bermunculan klaster industri di Jabar.

“Lumayan banyak angkanya bisa jadi karena kemarin baru banyak terjadi klaster industri bermunculan di sana, pasti akan berpengaruh di proporsi ini,” kata Dewi.

Dewi juga memaparkan kasus kematian tertinggi di Pulau Jawa. Peringkat pertama ada di Jawa Timur. “Kalau berwarna merah cukup banyak itu tandanya proporsi orang yang meninggal dari orang yang sakit juga tinggi. Ini bisa kita lihat ada di Jawa Timur ada 7,26 persen,” jelasnya.

Dewi berharap angka kesembuhan terus meningkat. Dia juga meminta kerja sama semua pihak patuh terhadap protokol kesehatan untuk menurunkan angka penularan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan