BANDUNG-Sebanyak 38 ribu siswa tingkat SMA kurang mampu atau yang tergolong dari keluarga prasejahtera yang tidak memiliki telepon pintar, menerima pinjaman berupa tablet dari Dinas Pendidikan Jawa Barat untuk fasilitas Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Peminjaman fasilitas tersebut mendapatkan apresiasi dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat (Jabar).
“Kami dari Komisi V yang membidangi pendidikan tentunya menyambut baik adanya kebijakan peminjaman tablet oleh pihak sekolah. Apalagi dalam setiap peminjaman Disdik Jabar memberikan bantuan kuota internet juga,” kata Wakil Ketua Komisi V DPRD Jawa Barat Abdul Hadi dilansir dari pojoksatu.id, Rabu (2/9).
Dikatakan, untuk di Kota Bandung permasalahan PJJ secara daring bukan dari sinyal internet yang banyak juga dikeluhkan siswa lain di daerah terpencil. Akan tetapi, kata Abdul Hadi, ketersediaan kuota internet dan gawai pintar untuk siswa belajar banyak yang tidak terpenuhi.
“Sehingga, saya kira dua bantuan ini jelas akan membantu siswa yang membutuhkan untuk belajar,” kata dia.
Oleh karena itu, lanjut dia, DPRD Provinsi Jabar sangat mendukung berbagai inovasi yang dilakukan pemerintah provinsi ketika menghadapi pandemi Covid-19.
Ia menegaskan, pihaknya berharap bantuan internet dan gawai tersebut tidak disalahgunakan oleh siswa seperti untuk bermain game online.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat (Jabar) menyatakan sebanyak 38.000 siswa tingkat SMA dari keluarga prasejahtera yang tidak memiliki telepon pintar akan diberikan pinjaman gawai berupa tablet untuk membantu mereka dalam melaksanakan belajar daring yang diberlakukan karena adanya pandemi Covid-19. (bbs/tur)