BANDUNG – Pengurus cabang olahraga (cabor) di Kabupaten Bandung Barat mengancam akan melakukan demo dan mengajukan mosi tidak percaya kepada para pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (Koni) KBB.
Hal itu seiring dengan belum cairnya anggaran tahap kedua untuk cabor cabor yang ada di KBB.
Ketua Cabor Gantole Kabupaten Bandung Barat Dadang Kardus mengatakan, saat ini para pengurus cabor di KBB menuntut Koni KBB untuk segera mencairkan anggaran untuk cabor.
Dia menyebutkan, Koni KBB mendapat hibah dari Pemda sebesar Rp 10 miliar untuk anggaran 2020, dimana anggaran itu diperuntukan 70 persen untuk pembinaan atlit dan 30 persen pembinaan organisasi.
Sesuai dengan yang direncanakan binpres, alhamdulillah dari anggaran yang diajukan Rp 20 miliar cair 10 miliar.
Sedangkan yang telah disalurkan untuk dop, atlit dan untuk cabor telah dicairkan Rp 3 miliar, dan sekarang mau dicairkan lagi tahap kedua.
“Nah yang tahap dua ini, sampai saat ini belum terealisasi dari Koni,” jelas Dadang kepada wartawan, Selasa (2/9).
Terkait itu lanjutnya, para pengurus cabor pun sempat melakukan audiensi dengan DPRD KBB. Bahkan dari dewan pun sempat mempertanyakan hal tersebut kepada pengurus Koni KBB.
Audiensi dengan dewan diikuti 6 cabor. Akan tetapi jawaban bendahara umum kepada dewan, ternyata tidak ada anggaran, dalam artian kas kosong.
“Saya tidak tahu kenapa kas kosong, setelah itu dewan mengharapkan kepada pengurus koni, bulan agustus untuk segera dibayarkan untuk cabor, atlit dan lainnya. Tetapi sampai bulan September sekarang yang realisasi pencairan ke cabor baru 6 cabor,” ucap dia.
Dadang menyebutkan, Koni KBB sendiri membawahi 59 cabor. Tetapi dengan adanyanya masalah ini membuat Cabor-cabor lain bertanya.
” Tuntutan kami kepada pengurus KONI, aturannya bahwa apabila tidak ada penyelesaian berarti nanti di RAT akan kita pertanayakan. Kalau tidak ditanggapi kita akan mengajukan demo dan mosi tidak percaya,” jelas dia. (yan).