BANDUNG – Dalam upaya mengoptimalkan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 9 Bandung memberikan bantuan kuota dan peminjaman tablet kepada 150 siswa yang dinilai kurang mampu. Pemberian kuota dan peminjaman tablet ini secara simbolis diberikan di Aula SMAN 9 Bandung, Jalan Suparmin No. 1A, Kota Bandung, Senin (31/8).
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat (Jabar), Dedi Supandi mengungkapkan, saat ini ada beberapa permasalahan pada PJJ di masa pandemi.
”Salah satunya adalah penyediaan kuota dan gawai untuk mendukung proses pembelajaran. Untuk itu, kami bertindak cepat dalam mengoptimalkan PJJ ini,” ungkap Dedi.
Menurutnya, untuk pemberian kuota, pihaknya bisa menggunakan anggaran BOPD.
”Kalau untuk peminjaman gawai bisa memanfaatkan BOS kinerja yang telah diberikan pemerintah di anggaran tahun lalu,” ujarnya.
Karena berbasis kinerja, kata Dedi, tidak semua sekolah memiliki fasilitas serupa. Namun, pemberian BOS kinerja ini merata karena setiap sekolah di lingkup XIII Kacadisdik mendapatkan bantuan tersebut. Total, ada 38.323 gawai dari seluruh sekolah yang menerima BOS kinerja.
”Gawai ini kan awalnya dipakai untuk kemudahan tugas serta tes/ujian dan disimpan di sekolah. Saat pandemi seperti sekarang ini, enggak ada salahnya kalau dipinjamkan kepada siswa yang membutuhkan, dengan tetap menyertakan berita acaranya (berupa serah terima pinjaman),” paparnya.
Dia menegaskan, bantuan tersebut merupakan komitmen Disdik Jabar untuk mengutamakan pendidikan para siswa.
”Pendidikan anak-anak tidak boleh terabaikan. Mereka harus tetap belajar tanpa terkendala di masa pandemi saat ini,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala SMAN 9 Bandung, Suparman mengatakan, bantuan kuota dan peminjaman tablet ini merupakan komitmen sekolah untuk mengoptimalkan pembelajaran dari rumah agar berjalan efektif dan efisien, dengan tetap memperhatikan keluhan-keluhan yang disampaikan oleh siswa dan orang tua.
”Atas rekomendasi program Kadisdik dan didukung Kacadisdikwil VII, Alhamdulillah kami telah membagikan kuota internet untuk 150 peserta. Dengan total 150 ribu per siswa yang sumber anggarannya berasal dari BOPD Privinsi Jabar,” ungkapnya.
Sedangkan pengadaan gawai berupa tablet, Suparman menjelaskan, aset tersebut merupakan hasil bantuan BOS kinerja yang didapatkan sekolah pada tahun anggaran 2019. Jika sebelumnya tablet tersebut hanya digunakan saat pelaksanaan ujian, saat ini bisa dimanfaatkan oleh siswa yang memiliki keterbatasan ekonomi.