Ingin Runtuhkan Kekuasaan Dinasti, Nasdem Usung Bedas

MARGAHAYU – Ketua DPC Partai Nasdem Kabupaten Bandung, Agus Yasmin mengungkapkan, pasangan Dadang Supriatna dan Sahrul Gunawan akan mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bandung, pada 4 September 2020 mendatang.

Menurutnya, sebagai langkah untuk maju bertarung dalam Pilkada Kabupaten Bandung. pendaftaran ke KPU sebagai bentuk komitmen dari para ketua partai yang memiliki konsep perubahan, yang kini menjadi sebuah kebutuhan.

”Hingga hari ini, yang sudah menyampaikan B1-KWK untuk pasangan Dadang Supriatna-Sahrul Gunawan adalah Partai Demokrat, Nasdem dan untuk PKB akan diberikan pada hari Minggu. Kemudian dalam waktu yang tidak terlampau lama, mudah-mudahan ada B1-KWK lainnya yang akan datang untuk pasangan Bedas,” kata Agus di wawancara, Jumat (28/8).

Agus menjelaskan, dengan membawa konsep perubahan, pasangan Dadang Supriatna – Sahrul Gunawan, diyakini bisa mengambil alih kekuasaan, dengan cara yang konstitusional.

”Saya sangat merasa yakin pasangan Dadang Supriatna dan Sahrul Gunawan bisa mengambil alih kekuasaan secara konstitusional. Dan saya yakin Dadang Supriatna – Sahrul Gunawan menangkan dalam Pilkada Kabupaten Bandung 2020,” jelasnya.

Menurut Agus, fenomena alam sudah memberikan dukungan yang kuat terhadap konsep perubahan. Oleh karena itu, pihaknya, akan terus menjalin kerjasama dengan partai koalisi. ”Konsep perubahan ini, akan mengembalikan demokrasi dan meningkatkan partisipasi publik dalam melakukan pengawasan, utamanya terhadap anggaran pemerintah daerah,” tuturnya.

Dia menjelaskan, beberapa alasan konsep perubahan bisa membawa Pasangan Bedas memenangkan Pilkada Kabupaten Bandung. Alasan pertama adalah posisi legislatif saat ini yang dalam kondisi tidak berfungsi. Karena, lanjut Agus, jika ada anggota legislatif yang berbeda pendapat, maka akan dianggap aneh dan nyeleneh bahkan dinilai tidak baik.

”Pada saat Kang DS memimpin, maka peran serta dari legislatif akan kita buka semaksimal mungkin. Sehingga, menjadi alat kontrol yang seimbang antara eksekutif dengan legislatif. Kita pastikan akan ada transparansi anggaran dan partisipasi publik, peran media, keseimbangan eksekutif dan legislatif akan kita bangun,” akunya.

Alasan lainnya, ucap Agus, adalah tidak ada program yang bisa unggulkan oleh petahana selama 20 tahun menjabat. Menurutnya, selama ini tidak ada perencanaan wilayah dan tata kota, tidak memiliki tata ruang wilayah, kondisi daerah yang acak-acakan, pertanian yang kacau dan adanya penguasaan lahan oleh oknum-oknum tertentu.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan