JAKARTA – Tim Nasional U-19 Indonesia bakal menjalani pemusatan latihan (TC) di Kroasia pada akhir Agustus 2020. TC di Kroasia sebagai persiapan mengikuti Piala AFC U-19 2020 yang berlangsung Oktober dan Piala Dunia U-20 2021.
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengatakan bahwa selama di Kroasia, selain TC, Timnas U-19 juga akan mengikuti sebuah turnamen yang diikuti empat negara dan uji coba lainnya. ”Kami sudah mendapatkan info dari Federasi Sepak Bola Kroasia (HSN) bahwa Timnas U-19 akan melawan Kroasia, Bulgaria, dan Arab Saudi,” kata Iriawan dikutip dari situs resmi PSSI.
”Tentu ini lawan yang bagus dan kuat bagi Garuda Muda. Mereka akan berlaga di International U-19 Friendly Tournament yang berlangsung pada 2-8 September 2020,” lanjutnya.
Mantan Kapolda Metro Jaya itu menambahkan bahwa TC di Kroasia dapat dimanfaatkan baik oleh para pemain. Mereka harus bekerja keras dan terus bersemangat demi torehan positif di Piala AFC U-19 dan tentunya Piala Dunia U-20 nantinya.
”Apalagi di Kroasia, Timnas U-19 tidak perlu melakukan karantina dan suhu tidak terlalu berbeda dengan Uzbekistan,” tambahnya.
Pada ajang Piala AFC U-19 2020, Garuda Muda berada di Grup A bersama tuan rumah Uzbekistan, Kamboja, dan Iran. Pertandingan perdana Timnas U-19 akan melawan Kamboja. Selanjutnya melawan Iran dan menantang tuan rumah Uzbekistan. Tahun depan skuad Garuda Muda ini akan mengikuti turnamen bergengsi yakni Piala Dunia U-20 yang berlangsung di Indonesia.
Sementara Timnas U-16 terus memantapkan tim dalam pemusatan latihan di Stadion Patriot, Bekasi, sampai akhir Agustus nanti. Setelah memulangkan enam pemain, kini tersisa 24 nama yang menjalani TC.
Pelatih Timnas U-16 Bima Sakti, sempat memanggil 12 pemain baru untuk bisa meningkatkan persiangan antarpemain. Namun, setelah dipantau, enam pemain yang baru dipanggil itu dikembalikan ke klubnya masing-masing. ”Setelah seminggu mengadakan pemusatan latihan di bulan Agustus ini, saya juga menyeleksi beberapa pemain, dan saya sudah seleksi enam orang, dengan melihat perkembangan mereka selama satu minggu,” kata Bima.
Menurutnya, mereka dipulangkan karena menurut tim pelatih kurang cukup performanya untuk bersaing dengan pemain lainnya. Di sisi lain, adaptasi para pemain juga dinilai lambat dan kurang bisa membuat hubungan baik dengan yang lainnya baik di dalam maupun di luar lapangan. ”Jadi karena alasan itu kami harus pulangkan mereka,” tuturnya.