Puncak Sempur Potensial Jadi Wisata Berskala Nasional

KARAWANG-Puncak Sem­pur terletak di Desa Cinta­laksana, Kecamatan Tegal­waru, Kabupaten Karawang. Puncak Sempur yang masuk nominasi Anugrah Pesona Indonesia (API) kategori dataran tinggi teropuler ini terletak di wilayah selatan Karawang atau sekitar 27 kilometer dari pusat kota. Orang-orang Karawang me­nyebut daerah ini dengan Loji.

Untuk menuju bukit de­gan tinggi 620 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini, harus melewati jalan me­nanjak dan menurun seki­tar 15 menit. Sayangnya, beberapa titik jalan kurang bagus. Ada beberapa cor jalan yang mengelupas. Kendaraan harus benar-benar fit untuk mencapai Puncak Sempur.

Namun perjalanan yang cukup menguras adrenalin ini terbayar dengan peman­dangan yang disuguhkan. Tiket masuk kawasan ini pun relatif murah Rp10.000.

Dari area parkir menuju puncak pengunjung harus mendaki bukit untuk menu­ju puncak 1 dan 2. Dari atas bukit di Puncak Sempur ini kau akan disuguhkan pemandangan perkampun­gan, kota, dan pegunungan Sanggabuana yang mem­bentang membatasi Kara­wang dengan Purwakarta dan Bogor.

Pengunjung bisa menghir­up udara segar di pagi hati ditambah pemandangan indah yang berkabut. Lalu di sore hari ada senja dan semilir angin. Sementara di malam hari disuguhi ge­merlap lampu-lampu dari perkampungan warga.

Pengunjung juga bisa camping di Puncak Sempur. Ada beberapa titik camp­ing ground. Salah satunya di puncak 2. Sebab ada dua puncak di destinasi wisata ini.

Jika tak membawa perleng­kapan, pengunjung juga bisa menyewa tenda, hammock, hingga memesan kayu bakar kepada pengelola.

Sekitar satu kilo dari Camp­ing Ground juga ada Kam­pung Tradisional Cilincing dan Curug Cikoleangkak yang masih perawan.

Puncak Sempur baru dibuka untuk umum set­elah sebelumnya ditutup karena Pandemi Covid-19. Pengunjungpun diimbau tetap menerapkan protokol kesehatan.

Kepala Desa Cintalaksa­na Ade Witarsa berharap, Puncak Sempur menjadi salah satu destinasi wisata bagi masyarakat yang ingin berlibur. Destinasi wisata ini tengah dalam pengem­bangan. “Destinasi di lahan Perhutani ini dikelola oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dan warga sekitar,” katanya.

Tinggalkan Balasan