KUNINGAN – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian melaunching Gerakan Sejuta Masker di Pendopo Pemerintah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Sabtu (15/8). Selain disaksikan langsung Bupati Kuningan H Acep Purnama, hadir pula pimpinan kepala daerah dan unsur forkopimda dari wilayah III Cirebon.
Dalam kesempatan itu, Mendagri Tito Karnavian memuji keindahan Gunung Ciremai yang dilintasi saat menuju Pendopo Kuningan. Bahkan Ia sempat ingin berolahraga di wilayah kaki Gunung Ciremai, karena menikmati kesejukan sejak tiba di Kuningan.
Ia juga mengapresiasi, langkah Bupati Kuningan atas kegiatan launching sejuta masker tersebut. Sebab hal ini sebagai salah satu langkah dalam hal penerapan protokol kesehatan Covid-19.
Baca Juga:Sambut Hari Kemerdekaan, REBORN INDONESIA Adakan City Riding Bertema “Berdiri Tegak di Tanah Sendiri”14 Indikator Resiko Kesehatan Di Tengah Pandemi
“Saya memberikan apresiasi yang tinggi kepada Pak Bupati, karena memang arahan dari Presiden selama dua minggu ini harus diintensifkan sosialisasi penggunaan masker. Acara ini kami anggap sangat penting karena ini memang salah satu cara kita untuk menangani pandemi ini,” kata Mendagri Tito Karnavian saat memberi sambutan seperti dikutip dari Radar Cirebon (Fajar Indonesia Network Grup) .
Mendagri juga secara simbolis memberikan sejumlah masker kepada pimpinan Pondok Pensantren, Korpri, KNPI dan Tim Penggerak PKK Kabupaten Kuningan. Sosialisasi protokol kesehatan menjadi hal penting, sehingga harus melibatkan banyak pihak.
“Tentunya dengan melibatkan unsur TNI-Polri, PKK, hingga RT/RW dan tokoh-tokoh masyarakat serta keagamaan. Ibu-ibu PKK ini memiliki keunggulan, karena orang itu akan lebih taat apabila sudah diingatkan oleh ibu-ibu,” ujarnya.
Penggunaan masker dinilai sangat penting, sehingga hal mendesak yang mesti dilakukan adalah bagaimana masyarakat dapat mematuhi protokol dalam memakai masker. Salah satunya melalui sosialisasi.
“Oleh karena itu, Bapak Presiden menghendaki agar sosialisasi ini dilaksanakan mulai langkah-langkah persuasif yaitu membagi masker. Sebab masyarakat ada yang mungkin tidak mampu membeli masker, otomatis pemerintah bantu,” katanya.
Dia berharap, sosialisasi terkait protokol kesehatan di kabupaten/kota khususnya wilayah Ciayumajakuning dapat dilakukan lebih optimal.
