Jokowi Sentil Emil Soal Belanja Daerah

BANDUNG – Presiden RI Joko Widodo meminta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, untuk segera mengoptimalkan belanja Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).

“Meminta kepada Gurbernur Jawa Barat segera membelanjakan APBD-nya, untuk direalisasikan. Secara Nasional saya masih melihat anggaran-anggaran itu masih ada di bank,” tegas Jokowi di Makodam III/Siliwangi, Bandung, Selasa (11/8).

Presiden menyebutkan, secara Nasional APBD di bank masih tersedia Rp 170 triliun. Namun, dirinya tidak menyebutkan provinsi mana saja yang belum membelanjakan APBD tersebut.

“APBD masih Rp 170 triliun di bank. Artinya penggunaannya memerlukan kecepatan. Terutama di kwarta pertama ini. Kunci ada di bulan Juli, Agustus dan September. Supaya kita masuk dalam kategori resesi kategori ekonomi,” katanya.

Orang nomor satu di Indonesia tersebut menyampaikan, bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan II 2020 terkontraksi 5,32 persen (Y on Y). Meski begitu, minus tersebut, kata dia, jika dibandingkan dengan negara lain lebih kecil.

“Kita patut bersyukur meskipun kita minus 5,32 persen. Tapi kita lihat negara Italia, minus 17,3 persen. Jerman, minus 9,7 persen. Francis, minus 19 persen dan Amerika, minus 9,5 persen,” paparnya.

Selain menyoroti soal minimnya belanja daerah, Presiden juga dalam kunjungan ke Kota Bandung dalam rangka meninjau pelaksanaan pemberian vaksin perdana kepada para relawan.

Tercatat, sebanyak 1.620 relawan dilakukan penyuntikan vaksin merah putih Covid-19 di Universitas Padjadjaran (Unpad).

“Saya hadir di Fakultas Kedokteran di Unpad dalam rangka melihat pelaksanaan penyuntikan yang perdana untuk imunisasi 1.620 relawan yang akan diujicobakan dan kita berharap uji klinis yang ke-3 ini akan diselesaikan dalam 6 bulan,” kata Jokowi.

Jokowi berharap, di bulan Januari 2021 pemerintah lewat Biofarma sudah bisa memproduksi dan langsung diberikan vaksinasinya kepada seluruh masyarakat di tanah air.

Jokowi menyebut, di bulan Agustus 2020 ini telah memproduksi sebanyak 100 juta vaksin. Dia juga menargetkan di bulan Desember produksi vaksin akan meningkat menjadi 250 juta vaksin.

“Artinya vaksin ini yang akan digunakan untuk vaksinasi di tanah air. Kita dalam 3 bulan ini mengembangkan vaksin ini dari isolate yang dikembangkan dari Covid yang beredar di Indonesia,” ungkapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan