Ia menjelaskan, kalau rapid test-nya non reaktif, artinya dia sudah memenuhi syarat, lalu ikutlah penandatanganan, bahwa dia sudah masuk kriteria menjadi subjek atau relawan dan mulai disuntik (vaksin) pada V1 itu.
Setelah penyuntikan vaksin, tim dokter akan mengobservasi relawan tersebut. Karena, kata dia, kemungkinan akan terjadi reaksi-reaksi dalam rentang waktu 30 hingga 40 menit setelah penyuntikan.
Maka dari itu, pihaknya juga sudah menyiapkan tempat observasi apabila ada reaksi yang dialami relawan. Apabila tidak ada reaksi, maka relawan itu diperbolehkan pulang.
“Lalu relawan diinformasikan untuk datang pada kunjungan-kunjungan berikutnya, ada V2, V3, V4. Lalu pada V2, dua pekan setelah V1, itu dikasih vaksinasi kedua,” katanya.
Kemudian apabila ada gejala-gejala yang dialami oleh para relawan, ia meminta agar melaporkan hal tersebut ke tempat dilakukannya vaksinasi.
“Jadi semua yang terjadi kita lakukan pemantauan, kalau gejala ringan ya sesuai dengan protokol COVID-19, ya isolasi mandiri saja. Kalau berat, ya dirawat ke rumah sakit, itu mendapat asuransi,” kata dia.(ant)