Korona Guncang Secapa AD

Terpisah, Wali Kota Bandung, Oded M. Danial angkat bicara terkait kasus di Secapa AD. Orang nomor satu di Kota Bandung ini mengistruksikan kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk segera melakukan tindakan berupa rapid test kepada masyarakat sekitar yang berdekatan dengan lokasi Secapa AD.

“Saya meminta kepada Gugus Tugas Kota Bandung dari dinas kesehatan secara epidemologi internal, agar masyarakat sekitar juga dilakukan rapid test agar dipastikan tidak ada yang terkena korona,” kata Oded.

Disinggung mengenai perubahan zona di Kota Bandung karena klaster Secapa AD, Oded menilai kasus tersebut bersifat internal. Sehingga tak akan berpengaruh pada perubahan zona Kota Bandung yang sudah ditetapkan sebagai zona biru Covid-19. “Saya lihat di Sukabumi karena ini internal, mudah-mudahan tidak masuk,” ujarnya.

Oded juga menjelaskan, sejauh ini hal yang paling penting adalah memeriksa masyarakat. “Pembatasan mobilitas masyarakat sekarang minta kepada gugus tugas harian yang terpenting pemeriksaan kepada mereka,” terangnya.

Untuk diketahui, berdasarkan data PIKOBAR (Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar) pada Rabu (8/7/20) pukul 14:00 WIB, 1.763 pasien Covid-19 sudah dinyatakan sembuh. Sementara jumlah pasien positif Covid-19 yakni 3.779 orang, 1.836 pasien positif aktif, dan 180 meninggal dunia.

Sedangkan, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 10.872, selesai pengawasan 9.613 orang, dan pasien masih dalam pengawasan sebanyak 1.259 orang. Untuk ODP sebanyak 55.655 orang, selesai pemantauan sebanyak 53.413 orang, dan orang masih dalam pemantauan sebanyak 2.242 orang.

Terpisah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mendampingi Wakil Presiden KH. Maruf Amin  beserta Menteri Pendidikan Nadien Makarim lakukan kunjungan perdanya ke SMAN 4 di Jalan Ir.H.Juanda Nomor 08 Kota Sukabumi sebagai sekolah percontohan di tengah masa AKB, Rabu (8/7).

Kota Sukabumi merupakan wilayah pertama yang berada di zona hijau Covid-19. Sehingga Kota Sukabumi menjadi permulaan untuk melakukan simulasi kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah di masa AKB.

Meski sudah berstatus zona hijau, kewaspadaan perlu ditingkatkan dalam menerapkan tatap muka di sekolah.

Emil sapaan akrab Ridwan Kamil menyatakan bahwa belajar di sekolah dalam satu kelas dibagi menjadi 2 atau 3 shift. “Satu kelas dibagi 2-3 shift. Ada yang daring 1/2 minggu dan ada yang tatap muka 1/2 minggu. Setiap 2-3 hari gantian,” ujar Emil.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan