BANDUNG – Tahun ini, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung hanya fokus pada kegiatan pemeliharaan insfrastruktur yang ada (eksisting). Hal tersebut sebagai bagian dari dampak adanya rasionalisasi anggaran, karena pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Kepala Bidang Sumber Daya Alam pada DPU Kota Bandung, Yul Zulkarnaen menyebutkan, saat ini anggaran DPU mengalami pengurangan hingga 75 persen dari jumlah sebelumnya yaitu Rp 400M.
[ihc-hide-content ihc_mb_type=”show” ihc_mb_who=”3,4″ ihc_mb_template=”1″ ]
”Sekarang anggaran kami hanya sekitar Rp 186 miliar. Anggaran itu kita fokuskan untuk pemeliharaan saja,” sebut Yul kepada para Wartawan, di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Kamis (25/6).
Hal itu juga berdampak pada terhentinya sebagian besar pekerjaan DPU. Ada beberapa proyek yang mesti tertunda, seperti proyek pembuatan kolam retensi, peningkatan jalan, hingga pembangunan fly over.
”Jadi kami titik beratnya pada pemeliharaan. Kami membeli bahan material yang nanti pekerjaannya dilakukan secara swakelola,” jelasnya.
Beberapa waktu terakhir, DPU sedang fokus pada pembuatan marka jalan dan jalur sepeda untuk memfasilitasi animo pesepeda yang mulai meningkat. Selain itu, DPU juga bersiap membangun rute aman sekolah kendati sekolah masih libur.
”Kami telah membangun rute aman sekolah di seputaran sekolah sehingga bisa mendorong anak aman berjalan kaki ke sekolah, tidak perlu diantar oleh orang tua,” katanya.
Menurutnya, dari rasionalisasi anggaran tersebut, pihaknya hanya akan memfokuskan pada pemeliharaan insfrastruktur yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
”Ada sekitar 80 titik yang dianggap sebagai lokasi rawan bencana,” ujarnya.
”Seperti kemaren yang terjadi di Cikutra, sempat longsor yang juga menyebabkan TPU setempat ikut tegerus, kita juga turut memperbaiki TPU yang sempat mayat-mayat hanyut waktu itu,” imbuhnya.
Selain itu, lanjutnya, diantara 80 titik tadi, salah satunya berada di Sukabungah, Sukajadi, dimana aliran draenase di kawasan tersebut sangat kecil. Sehinga kerap terjadi longsor dan sedikit banyaknya menutupi saluran tersebut sehingga menyebabkan banjir.
Selain itu, pihaknya juga bakal memelihara Penerang Jalan Umum (PJU). Setiap malam pihaknya selalu memperbaiki kondisi lampu semakin memburuk, meskipun tidak semuanya terakomodir.