BANDUNG – Pemprov Jabar mengklaim jika angka kasus virus korona bisa terkendali dengan baik. Itu dapat terlihat dari wilayah dengan zona biru terus bertambah, sementara zona kuning mengalami penurunan.
“Mayoritas terkendali dan berita baik. Zona biru bertambah, zona kuning menurun. Sebagian berita kurang baik terutama di pasar-pasar tradisional sehingga harus lebih disiplin,” tulis Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil saat menyampaikan info mingguan mengenai Covid-19 di Jawa Barat dalam akun Instagramnya, kemarin (15/6).
Dalam kesempatan tersebut. Emil sapaan akrabnya ini menyebutkan, per tanggal 10 Juni 2020 dari 34 provinsi, Jawa Barat berada di urutan 26 terkait presentase kasus covid terhadap populasi.
Melihat Jawa Barat memiliki penduduk lebih dari 50 juta jiwa, kasus Covid-19 ini relatif sedikit.
Dalam seminggu total kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di Jawa Barat sebanyak 2.572 orang, pasien yang sembuh pun sudah sebanyak 1.057 orang dan 151 orang meninggal. “Maka yang aktif sebanyak 1.354 orang,” ujarnya.
Tingkat kesembuhan di Jawa Barat enam kali lipat dari yang meninggal, di mana jumlah yang meninggal cenderung tidak ada selama seminggu ini.
Emil menambahkan, angka penularan atau indeks reproduksi efektif Covid-19 di Jawa Barat sudah di bawah satu selama sebulan ini, dan kemarin ada di angka 0,82.
“Tapi ini harus menjadi hati-hati karena dua minggu lalu kita 0,6 sekarang di 0,82,” lanjutnya.
Emil berharap penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) tidak merusak indeks di bawah satu.
Selama satu bulan Pemprov Jawa Barat meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan rapid test di 700 lokasi di pasar, tempat wisata, dan desa zona merah.
Menurut Emil, hingga 9 Juni 2020, selama lima hari berturut-turut tidak ada yang meninggal dunia akibat Covid-19 di Jawa Barat.
Pasien yang dirawat di rumah sakit di seluruh Jawa Barat turun sebanyak 0,34 persen sehingga pasien hanya sekitar 29,6 persen
Salah satu target di Jawa Barat, ujar Emil, adalah menjadi wilayah yang rendah kasus akan tetapi tertinggi akan tes.
Sehingga per minggu kemarin, Jawa Barat telah melakukan tes terhadap 195.592 orang terdiri dari PCR sebanyak 57.957 orang, RDT sebanyak 137.638 orang. Ia pun mengatakan akan terus meningkatkan tes ini hingga mencapai 300.000 orang