Pasien Covid-19 yang di Isolasi Tinggal 14 Orang, RSHS Putuskan Buka Kembali Layanan Kesehatan Umum

BANDUNG – Setelah dijadikan rumah sakit rujukan Covid-19, Rumah Sakit Hasan Sadikin saat ini kembali membuka pelayanan kesehatan umum untuk masyarakat.

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil didampingi Ketua TP PKK Provinsi Jabar Atalia Ridwan Kamil di sela-sela kunjungannnya mengatakan, RSHS Bandung telah siap membuka kembali layanan kesehatan non-COVID-19 bagi masyarakat.

Menurutnya, penanganan COVID-19 di RSHS dinilai sudah sangat terkendali dengan penurunan pasien COVID-19 yang signifikan.

’’Jadi menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), peningkatan kapasitas dan fasilitas layanan kesehatan menjadi syarat penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB),’’kata dia ketika melakukan monitoring ke RSHS untuk mengetahui kondisi terkini perawatan pasien Covid-19.

Pria yang akrab disapa Kang Emil ini melaporkan, jumlah pasien COVID-19 di ruang isolasi yang pernah mencapai 100 persen turun hingga menjadi 20 persen, disertai tingkat kesembuhan tinggi.

“Dari 300-an (pasien) sekarang tinggal kurang lebih 14 orang (yang masih dirawat di ruang isolasi). Artinya pasien-pasien yang sembuh sudah sangat banyak,” ucap Kang Emil.

Selain itu, kesiapan RSHS membuka layanan kesehatan non-COVID-19 pun ditunjukkan dengan hasil pengetesan terhadap seluruh karyawan dan dokter yang hasilnya adalah seluruh karyawan dan dokter tersebut bebas virus SARS-CoV-2.

“3 ribu karyawan (RSUP) Hasan Sadikin sudah dites, per hari ini tidak ada yang terpapar oleh COVID-19 sehingga ini salah satu rumah sakit yang paling aman di Jawa Barat. Tidak ada satu pun staf dan dokter per hari ini yang positif COVID-19,” tambahnya.

Untuk itu, Kang Emil mengatakan, masyarakat yang ingin berobat dan berkonsultasi terkait kesehatan agar tidak menahan diri karena RSHS sudah dipastikan aman terkendali.

Meski begitu, Kang Emil mengingatkan warga yang akan berobat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, di antaranya memakai masker dan menjaga jarak aman.

“Dia (warga yang mau berobat) datang nanti mengantre, dites suhu. Kalau di atas 37,5 derajat (Celcius) dia akan di-treatment khusus, yang di bawah itu (37,5 derajat Celcius) dia masuk ke pelayanan khusus. Tapi tetap harus pakai masker, jaga jarak,” kata Kang Emil.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan