BANDUNG – PT Penjaminan Jamkrindo Syariah salah satu perusahaan yang mampu bertahan di tengah – tengah pandemi Covid – 19.
Sejalan dengan adanya penerapan PSBB di berbagai propinsi, kota dan kabupaten, Jamsyar mengawali pemetaan resiko secara jeli termasuk di Kota Bandung.
Kepala Cabang Jamsyar Bandung, Raditya Hermastuti menuturkan beberapa risiko terkait di antaranya ialah berkurangnya pencairan pembiayaan yang dilakukan oleh perbankan dan proyek pemerintah maupun swasta.
“Hal ini membutuhkan kejelian bagi Jamsyar untuk tetap mempertahankan kegiatan bisnisnya,”jelasnya kepada Jabar Ekspres, Selasa (19/5).
Selain itu, terdapat kemungkinan adanya peningkatan pengajuan klaim oleh mitra kerja. “Untuk itu, Jamsyar telah mengantisipasi dengan melakukan upaya pendekatan kepada mitra perbankan untuk melakukan restrukturisasi sesuai dengan kebijakan relaksasi yang dikeluarkan oleh OJK,”tambah Raditya.
Mengingat kondisi pandemi covid19 dan dampaknya bagi perekonomian, sejalan dengan pemerintah yang telah merevisi pertumbuhan ekonomi, maka dalam hal ini Jamsyar juga telah membuat kajian dampak covid19 terhadap kinerja Jamsyar di tahun 2020, dengan 3 skenario.
Dalam skenario moderat, Jamsyar mengasumsikan pandemi ini berakhir pada Bulan September 2020, dan perusahaan berjalan normal kembali pada bulan Oktober 2020.
“Sesuai dengan asumsi tersebut, maka IJK Cash Basis ditargetkan mencapai Rp 318 miliar dari target semula sebesar Rp 400 miliar (79,50%),”terangnya.
Selain itu, Beban klaim diproyeksikan meningkat menjadi sebesar Rp 114 miliar dari anggaran semula sebesar Rp 93,5 miliar (121,93%). “Atas klaim tersebut, diharapkan Jamsyar mendapatkan recovery sebesar Rp 34,9 miliar,”imbuhnya.
Lebih lanjut, pendapatan investasi juga diproyeksikan menjadi sebesar Rp 55,5 miliar dari target semula Rp 58,5 miliar (94,87%). “Untuk mengimbangi berkurangnya pendapatan dan peningkatan beban klaim, maka Jamsyar melakukan efisiensi biaya, berupa beban operasional dan beban umum dan administrasi,”tuturnya.
Raditya menjelaskan, dengan upaya ini diharapkan laba tahun berjalan mencapai Rp 40 miliar dari target semula sebesar Rp 53 milliar (75,47%). Meskipun menurun dari target, namun laba tersebut tetap tumbuh dibandingkan dengan tahun lalu, yaitu sebesar Rp 36,5 miliar atau tumbuh sebesar 9,59%.
Di luar skenario di atas, untuk tetap eksis di kalangan masyarakat, PT. Jamsyar juga menyalurkan rasa empati bagi yang terdampak dengan pemberian 1200 paket sembako yang telah dilakukan pada awal April 2020, begitu juga di bulan Ramadhan ini memberikan bantuan sembako yang diberikan pada 60 lokasi di kota Bandung. (br/mg2/yan)