NGAMPRAH – Untuk mengetahui peta penyebaran Corona Virus Disease, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat, (KBB) terus melakukan rapid test massal.
Sebelumnya, Pemda KBB secara serentak melakukan rapid test pada tanggal 27-28 April 2020 terhadap 2.220 warga di setiap kecamatan dan hasilnya sebanyak 84 orang terindikasi positif, 2.129 orang negatif dan 7 invalid atau masih samar.
Pemda KBB sendiri menilai banyak dan sedikitnya jumlah warga yang terindikasi positif Covid-19 akan menjadi gambaran apakah PSBB di KBB berhasil atau tidak dan menentukan perlu atau tidaknya PSBB diperpanjang.
“Kalau angka positifnya banyak, maka besar kemungkinan PSBB diperpanjang. Sebab pemerintah harus melindungi warga yang sehat agar tidak terpapar,” ujar Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna, Jumat (1/5).
Ia mengatakan, jika angka positifnya banyak maka tidak menutup kemungkinan PSBB akan diperpanjang karena PSBB harus benar-benar berhasil menekan jumlah angka positif di Bandung Barat.
“Iya, karena untuk menghentikan peredaran virus ini adalah dengan mengurangi kontak dan aktivitas fisik di luar rumah,” katanya.
Juru Bicara (Jubir) Covid-19 KBB, Agus Ganjar mengatakan, sebanyak 84 yang terindikasi positif hasil rapid test, jumlahnya bisa saja bertambah di akhir pemeriksaan rapid test nanti.
“Ini sebagai upaya agar penyebaran Covid-19 dapat dihentikan. Perkembangan selama PSBB menjadi indikator, langkah apa yang akan diambil berikutnya oleh pemerintah daerah,” kata Agus.
Menurutnya, bagaimanapun, rapid test ini harus dilakukan sebagai acuan dalam pemetaan daerah zona merah dan mengetahui seberapa banyak sebaran virus ini di masyarakat KBB.
“Berdasarkan intruksi dari Gubernur Jawa Barat, sekitar 0,6 persen penduduk di KBB harus dirapid test untuk mengetahui peta sebaran Covid-19,” tandasnya. (mg6/yan)