Stop Mei

Perkembangan gereja Niko juga pesat. Kini sudah punya 700 cabang di seluruh Indonesia. Juga di luar negeri.

Akan hal Stephen Tong, untuk apa diperkenalkan? Ia sudah lebih dari terkenal. Ia-lah salah satu pendiri Institut Injil Indonesia di Batu, Malang.

Dua-duanya jago khotbah. Apalagi ketika belum tua. Sama-sama pandai bicara Mandarin dan Inggris. Dua-duanya pandai menyanyi. Dua-duanya pencipta lagu-lagu rohani. Mereka juga sering khotbah di mancanegara.

Dua-duanya banyak tampil di YouTube.

Tapi keduanya saling berseberangan. Terutama setelah ada pandemi Covid-19.

“Jangan seperti pendeta yang besaaar itu, yang sampai berani mengatakan akan menghentikan Covid-19,” ujar Stephen Tong. “Itu pengkhianatan. Itu meng-copy Tuhan Yesus. Itu tidak boleh,” tambahnya.

Selebihnya tonton sendiri videonya.

Yang dimaksud ‘pendeta yang besaaar itu’, ya, Niko itu.

Niko –dalam khotbahnya yang diunggah di YouTube– mengaku telah dibisiki Tuhan Yesus untuk menghentikan Covid-19.

Caranya?

Seperti Yesus menghentikan topan dan gelombang yang mengguncang perahuNya. “Angin, diamlah! Gelombang, berhentilah!” ujar Niko menirukan hardikan Yesus kala itu. Lengkap dengan ekspresi ketegasan dan suara bentakannya.

Saat itu juga, kata Niko, topan dan gelombang berhenti.

Maka di tengah pandemi Covid-19 yang menggila ini pun Niko mengaku dibisiki Yesus. Untuk menghentikannya.

“Maka saya berkata kepada Covid-19. Diamlah! Berhenti!,” teriaknya seperti menghardik Covid-19.

Khotbah itulah yang dikritik Pendeta Stephen Tong.

“Kalau ia memang bisa menghentikan Covid-19, coba kumpulkan ribuan penderita Covid-19 di Gelora Bung Karno. Sembuhkan!,” tantang Pendeta Tong.

Pokoknya serulah. Lihat sendiri videonya di YouTube.

Ramai.

Belum lagi pendeta-pendeta lain yang ikut nimbrung. Ada yang membela Niko ada yang di belakang Tong. Ada juga yang mencari jalan tengah –tapi jatuhnya di seberang semuanya.

Salah satu di antara pendeta itu ada yang menghubungkan Covid-19 dengan gerakan anti-Kristus. Katanya: dengan Covid ini akan ada alasan dari pihak yang anti-Kristus untuk memasang chip di dahi dan di lengan manusia.

Itu, katanya, persis seperti yang digambarkan dalam Injil –Wahyu 6, ayat 16-18.

Apa kesimpulan pendeta itu? “Turunnya Tuhan Yesus yang kedua sudah dekat,” tegasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan