Sayangkan Pernyataan DPJ, ICMI Muda Nilai Langkah Disdik Jabar Sudah Baik

BANDUNG – Ketua Umum Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Muda Jawa Barat, Cucu Sukmana menanggapi pernyataan anggota Dewan Pendidikan Jabar (DPJ) terkait konsep Pembelajaran Jarak Jauh. Pernyataan yang terdapat dalam sebuah video yang berdurasi 13 menit 42 detik tersebut dikemukakan oleh Idris Apandi selaku anggota Dewan Pendidikan Jawa Barat.

Menurut Cucu tidak sepatutnya menyimpulkan segala sesuatu harus ideal dalam kondisi darurat Covid-19 seperti sekarang ini.

“Dengan adanya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara daring di rumah, kita tidak semestinya menyimpulkan atau memandang serba komprehensif, artinya secara ideal. Pada prinsipnya, karena ini merupakan kondisi darurat, artinya semua bukan  berbicara tentang bagaimana teknisnya, strateginya, langkah-langkahnya, payung hukumnya. Yang patut kita syukuri adalah suatu respon untuk membuat kebijakan yang begitu cepat yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Jawa Barat atau lingkungan pendidikan,” ujar Cucu kepada Jabar Ekspres, baru-baru ini.

Cucu juga berpendapat bahwa kebijakan demi kebijakan yang dibuat oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Pendidikan merupakan langkah yang baik. Sejauh ini, lingkungan pendidikan yang dinilai paling cepat merespon dengan memberikan peranan kepada peserta didik untuk belajar di rumah. Kemudian ditindak lanjuti dengan guru bekerja di rumah (work from home).

“Jadi pada prinsipnya adalah guru sudah menjalankan berbagai metode dalam pelaksanaan PJJ. Jadi tidak bisa dikatakan sebagai hal hal yang menjadi beban siswa atau guru. Itu kan tinggal bagaimana menyikapinya. Karena sudah jelas, instruksinya dalam surat edaran sudah cukup bijaksana, menyesuaikan dengan kondisi anak-anak sekarang,” ungkapnya.

Lebih lanjut dia mengatakan tentang PJJ tidak bisa dilaksanakan oleh guru secara ideal layaknya belajar tatap muka di kelas. Tak ayal Cucu juga menggaris bawahi pernyataan Idris Apandi terkait guru yang multitafsir dalam mengartikan konsep PJJ.

“Tidak kita membuat stigma bahwa guru menafsirkan lain-lain. Menurut pandangan saya, guru sudah respect, guru sudah melakukan hal hal yang bisa mengimbangi apa yang menjadi persoalan saat ini. Bisa mengikuti dan memberikan proses pembelajaran dengan bermacam-macam cara, salah satunya menggunakan media daring,” paparnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan