Melihat dari Dekat Perjuangan Tim Analisa Labkesda Jabar

’’Kami lebih baik tidak tahu (identitas) sampel itu datang dari mana, mau orang terkenal, mau orang tidak terkenal, semua kami treatment sama. Dari situ kami yakin hasilnya bisa valid, jadi tidak ada perlakuan khusus untuk sampel. Jadi yang kami kerjakan tidak ada bias,” tegasnya.

Nia tidak menampik bahwa pekerjaannya ini cukup menguras fisik dan fokus. Sebab, ketika semua orang work from home, tapi dia bersama 17 rekannya harus terus bekerja keras.

’’Apalagi sekarang anak kelas online, jadi kami (yang di lab) tidak bisa mengurus (anak yang belajar dari rumah),” tuturnya.

Salah satu yang menjadi kekhawatiran dia, pandemic Covid-19 mencapai puncaknya. Meski tidak berharap itu terjadi, dapat dipastikan Labkesda akan kebanjiran sampel yang harus dianalisa.

“Kita pun belum tahu puncak Covid-19, dan kami tidak tahu kerja ini bisa selesai sampai kapan, semoga saja wabah Covid-19 ini cepat berlalu,” harap Nia.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan