Pemkot Bandung Bantah Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg

BANDUNG – Dinas Pedagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung mengklaim stok tabung gas elpiji 3 Kilogram (kg) masih ada. Dia membantah, jika elpiji 3 kg yang biasa disebut gas melon itu kosong dipangkalan.

Langkah konkret dari Pertamina memutuskan untuk menambah pasokan elpiji 3 kg dan operasi pasar ke sejumlah wilayah marketing operasi III yang meliputi Jakarta, Jawa Barat dan Banten.

Kadisdagin Kota Bandung Elly Wasliah menyampaikan berdasarkan pemantaun jajarannya. Berita kelangkaan gas elpiji 3 kg tidak betul adanya.

“Pantaun kami masin aman keberadaan gas elpiji 3 kg ini, selaku pemerintah kami selalu berkoordinasi dengan PT Pertamina,”kata Elly kepada wartawan, di Balaikota Bandung, Kamis (19/03).

Dia memastikan stok gas elpiji 3 kg ini tersedia hingga bulan ramadan dan lebaran. Ketika terjadi kelangkaan dirinya meminta bagi masyarakat Kota Bandung untuk melaporkan kasus ini kepada jajarannya.

“Kalau ada kelangkaan gas elpiji 3 kg segera laporkan, kalau pantaun dari kami sekali lagi tidak ada kelangkaan justru selama 3 tahun ini tidak ada kelangkaan sama sekali,”imbunnya.

Lebih lanjut Elly mengatakan sesuai peraturan yang ada, Disdagin hanya mengatur gas ini hanya sampai pangkalan, artinya harga yang ditaksirkan Rp16.600 pertabung, sementara dari pangkalan ke warung variatif kisaran Rp 20ribu hingga Rp22 ribu pertabung.

Disdagin beserta jajarannya juga terus melakukan pemantaun atas ketersedian gas elpiji 3 kg ini, sebab Elly menilai di tengah-tengah kondisi seperti ini rawan kelangkaan.(mg2/yan).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan