Virus pun tidak terkendali.
Kita di Indonesia tidak sedang menghadapi liburan apa pun. Hari Raya Idul Fitri masih jauh. Faktor X itu tidak ada di sini.
Harusnya kita bisa lebih berhasil mengendalikan virus itu.
Di Tiongkok sendiri sudah 10 hari terakhir sudah sangat reda. Jumlah penderita baru virus Corona di Tiongkok turun drastis. Sedang yang sembuh naik drastis.
Di Provinsi Fujian –orang Tionghoa Indonesia umumnya punya leluhur di sana– sudah lima hari terakhir tidak ada penderita baru. Sudah tidak ada lagi yang tertular. Sudah nol.
Dari 296 yang terkena virus di Fujian sudah 270 orang yang sembuh. Hanya satu orang yang meninggal. Hitung sendiri tinggal berapa yang masih dalam proses penyembuhan.
Di Provinsi Guangdong –asal leluhur terbanyak kedua orang Tionghoa Indonesia– juga sama: sudah NOL penderita baru.
Dari 1.350 yang tertular di Guangdong sudah 1.159 yang sembuh. Yang meninggal 7 orang.
Di Provinsi Jiangxi –tempat saya dulu sekolah Mandarin– mirip sekali: dari 935 yang terkena sudah 901 yang sembuh. Yang meninggal 1 orang.
Setiap hari saya menerima laporan perkembangan virus Corona di Tiongkok. Rinci. Sampai per-provinsi.
Lima hari terakhir isi di daftar itu sudah lebih banyak NOL-nya.
Tinggal satu provinsi yang masih agak jauh dari NOL. Itu pun sudah turun drastis. Yakni di provinsi Hubei yang beribu kota di Wuhan.
Dari 80.000 penderita di Tiongkok yang 70.000 ada di provinsi Hubei. Dari 3.000 yang meninggal di seluruh Tiongkok, 2.700 dari Hubei. Tapi yang sudah bisa sembuh juga besar –sudah mencapai 40.000 orang.
Isolasi total atas Provinsi Hubei boleh dikata berhasil dengan predikat sukses besar.
Itulah pentingnya isolasi.
Tentu yang diisolasi sangat menderita –kadang merasa kok selama diisolasi tidak diberi obat. Lalu merasa kok di RS tidak diapa-apakan.
Teoritis, pengobatan untuk penderita virus Corona datang dari kekebalan di diri orang itu sendiri. Begitu seseorang terkena virus sistem di badannya bereaksi. Lalu melahirkan anti virus. Perlu 14 hari bagi badan untuk merespon datangnya virus itu dan menyerangnya.
Dalam proses kelahiran antibody itulah diperlukan kondisi tubuh yang sehat. Tubuh perlu banyak vitamin –misalnya vitamin C dan E. Kalau perlu pasien diinfus dengan cairan yang menguatkan tubuh itu.