BALEENDAH – Seperti air galon isi ulang, hal tersebut dilontarkan warga Kecamatan Dayeuhkolot dan Baleendah, Kabupaten Bandung, yang saat ini terdampak banjir. Pasalnya setelah banjir mulai surut, sorenya air kembali meninggi.
Warga Dayeuhkolot Deden (49) mengungkapkan, saat ini banjir di Dayeuhkolot belum surut total. Tapi sudah kembali diguyur hujan yang cukup deras, sehingga air kembali meluap masuk ke rumah. ”Beberapa hari ini, banjir seperti isi ulang air saja, siang surut namun sore datang lagi, sehingga setiap hari kami harus membersihkan rumah,” kata Deden saat di wawancara, di lokasi Banjir di Dayeuhkolot, Senin (17/2).
Deden mengatakan, siang hari sebelum turun hujan saat banjir surut air yang menggenang, rata-rata sekitar 40-60 cm. Namun, ucap Deden, apabila datang hujan air kembali meninggi mencapai 1 meter hingga 1,5 meter.
”Saat ini di daerah Dayeuhkolot turun hujan yang cukup deras mulai sekitar pukul 12.40 WIB. Apabila hujan hanya didaerah Dayeuhkolot saja paling air hanya lewat, tetapi kalau hujan seperti di Kota Bandung, Majalaya, Sapan, Kertasari, Pangalengan, dan lainnya maka air akan kembali meluap ke pemukiman,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Komunitas Munding Dongkol, Acim (39) menjelaskan, meskipun ada Curug Jompong banjir tetap ada. Meskipun air terasa cepat surut ketika pukul 01.00 WIB malam hingga pagi, namun pada siang sekitar pukul 09.00 WIB, air terlihat susah surutnya.
”Tidak tahu bagaimana sistem pengaturan di Terowongan Nanjung, Curug Jompong, logikanya siang harusnya cepat surut,”tuturnya.
Acim mengatakan, kini warga yang terdampak banjir masih banyak yang bertahan di rumahnya masing-masing, tetapi, apabila warga yang tak memiliki lantai dua, mereka mengungsi ke tempat pengungsian. ”Warga yang bertahan yang punya lantai dua, tapi kayanya masih banyak juga warga yang bertahan di atap rumahnya,” pungkasnya (yul/rus)