Mengejar SARS

Karena itu banyak yang mengaitkan redanya virus saat itu dengan datangnya musim panas.

Adakah virus Wuhan ini juga akan reda sendiri ketika musim panas tiba? Di bulan April nanti?

Kalau pun itu yang terjadi berarti masih harus berapa banyak lagi korban yang akan jatuh sampai April itu?

Sampai saat ini cara isolasi adalah masih yang paling ampuh. Membatasi hubungan antar manusia, juga manusia dan binatang, adalah pencegahan paling efektif.

Maka berperilakulah yang bersih. Sering-sering cuci tangan dengan sabun.

Apalagi bagi orang yang punya riwayat sakit terkait dengan pernapasan.

Robert Lai terus menelepon saya dari Singapura. Sehari tiga kali. Ia memonitor saya ke mana saja. Ketika saya kemukakan akan ke Jakarta ia keberatan.

“Rapat penting,” kata saya.

“Ganti dengan video call,” katanya.

“Suhu Jakarta panas,” kilah saya.

“Singapore juga panas. Nyatanya ada yang terkena,” bantahnya.

Robert, teman baik saya itu, mengategorikan saya sebagai yang rawan terkena virus. Maklum setiap hari saya harus meminum obat immunosuppression. Kekebalan tubuh saya sengaja diturunkan. Agar hati baru saya tidak ditolak oleh sistem tubuh saya.

Saya juga mengingatkan teman-teman sesama penerima transplantasi organ untuk lebih hati-hati. Termasuk teman saya di Balikpapan yang sukses menjalani ganti jantung di Beijing.

Saya bertemu ia makan kepiting di Balikpapan tiga hari lalu. Yakni saat koran DI’s Way Kaltim menjamu para pengusaha di restoran kepiting. Ia tampak sehat. Namanya A Liong. Ternyata sudah naik haji segala.

Tentu saya juga harus mengurangi banyak perjalanan. Beberapa janji di luar negeri saya batalkan. Saya juga tidak akan menghadiri resepsi perkawinan besar pengusaha tekstil Solo di Jakarta. Saya sudah minta maaf untuk ketidak hadiran itu.

Para ilmuwan masih terus penasaran pada virus SARS dan apalagi Wuhan ini.

Tahun lalu baru benar-benar dipastikan bahwa virus SARS datang dari kelelawar.

Ternyata kelelawar itu puluhan jenisnya. Dan tidak semua kelelawar sayapnya hitam.

Yang menjadi sarang virus SARS itu jenis kelelawar sepatu kuda. Melihat gambarnya saya tidak bisa membedakan dengan kelelawar lainnya: saya malas memelototi untuk mencari perbedaannya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan