Mengejar SARS

Ternyata Prof Liu terkena virus SARS. Tidak sampai dua minggu kemudian ia meninggal. Itu tanggal 4 Maret 2003.

Gempar. Ketakutan kian mencekam.

Mulailah dilakukan penyelidikan. Siapa saja yang pernah bermalam di hotel itu. Khususnya di lantai 9. Lebih khusus lagi yang berdesakan satu lift dengannya.

Ditemukanlah 16 nama penghuni hotel yang di lantai sembilan. Tapi mereka sudah menyebar ke tujuan masing-masing: Kanada, Taiwan, Singapura, dan ke pulau Hongkong di seberang Kowloon.

Mereka yang ke negara-negara jauh itu ternyata membawa serta virus SARS. Yang pergi dekat membawa lebih banyak. Maka berjatuhanlah korban SARS di mana-mana.

Di Hongkong saja yang terkena SARS 1.755 orang. Yang kemudian meninggal dunia 299 orang. Berarti 17 persen orang yang terkena virus SARS meninggal.

Hongkong saat itu sangat parah. Di samping ada faktor Dr Liu, letak Hongkong memang berbatasan langsung dengan Provinsi Guangdong. Kota Guangzhou hanya tiga jam dari Shenzhen. Dengan kendaraan mobil. Dan Kota Shenzhen hanya satu jam mobil dari Hongkong.

Perlintasan perbatasan teramai di dunia adalah antara Hongkong dan Shenzhen.

Sejak itu Hotel Metropole Kowloon kehilangan bisnis.

Tapi seiring dengan hilangnya SARS dari muka bumi orang melupakan juga kamar 911 itu.

Tiga tahun kemudian hotel itu direnovasi. Termasuk namanya pun diganti. Menjadi Hotel Metropark Kowloon.

Jumlah kamarnya 487 buah kini tinggal 486 buah. Kamar 911 itu diubah nomornya menjadi No 913.

Rencana awalnya untuk museum SARS.

Bisnis hotel itu belakangan sudah ramai lagi. Hampir selalu penuh. Letaknya memang strategis. Hanya selemparan batu dari stasiun MTR Mongkok yang tahun lalu sering didemo itu.

Kini virus Wuhan juga sudah masuk Hongkong. Tapi belum separah dulu –kalau bisa jangan sampai. Yang terkena virus Wuhan sudah/baru 10 orang. Yang meninggal dunia 0.

Waktu SARS dulu Kanada menempati urutan ketiga setelah Tiongkok dan Hongkong. Dengan korban meninggal 43 orang. Sekitar 17 persen orang Kanada yang terkena virus Hotel Metropole meninggal dunia.

Urutan keempat adalah Taiwan (37 meninggal). Dan yang kelima Singapura (33 orang meninggal).

Sampai SARS reda di pertengahan tahun 2003 belum ditemukan obatnya. Antibiotik tidak bisa mematikan virus –apalagi SARS atau Wuhan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan