Di samping itu, Presiden mengharapkan agar pembangunan infrastruktur pengendali banjir ini juga diikuti secara paralel oleh pekerjaan-pekerjaan pendukung lain seperti rehabilitasi lahan, reboisasi, dan lain sebagainya.
”Satu-satu dan memerlukan waktu. Ini kan sudah dikerjakan tiga tahunan sampai tahun ini. Nanti kemudian menuju hilirnya. Memang enggak bisa dikerjakan di hulunya atau hilirnya saja. Semuanya dikerjakan baik fisik infrastruktur maupun rehabilitasi lahan, reboisasi, semuanya,” tuturnya saat meninjau terowongan tersebut.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, Terowongan Nanjung menjadi salah satu upaya untuk menyelesaikan banjir di kawasan Bandung Selatan.
”Berkat Terowongan Nanjung dan Curug Jompong ini biasanya area terdampak banjir itu sekitar 490 km², tahun ini hanya 80 km². Artinya, banjir betul masih ada, tapi pengurangannya sangat signifikan,” papar pria yang akrab disapa Kang Emil itu.
”Warga terdampak baik yang tetap tinggal di rumah dan mengungsi kalau dulu rutin sekitar 159.000 warga yang terdampak sekarang turun menjadi sekitar 70.000 sekian warga terdampak. Jadi, sudah turun setengahnya,” imbuhnya.
Emil menambahkan, selain Terowongan Nanjung, pemerintah akan membangun sejumlah infrastruktur pengendali banjir. Salah satunya adalah Floodway Cisangkuy.
”Terowongan Nanjung dan Curug Jompong ini baru seperempat kekuatan dalam menyelesaikan masalah banjir. Tiga per-empatnya masih berproses yaitu Sodetan Sungai Cisangkuy yang biasa menyuplai banjir, itu kalau Oktober 2020 selesai akan membelokkan aliran menjauhi Dayeuhkolot hampir 95 persen,” urainya.
Hal lain, Emil mengaku, tengah mempersiapkan pembuatan danau retensi di daerah Andir. Proyek ini melengkapi dua danau retensi yang sudah dibangun di Cieunteung dan Gedebage. Ketiga, ada enam lokasi folder banjir yang akan dibangun 2020.
”Insya Allah kalau tiga kegiatan ini berhasil dan lancar di akhir tahun maka akan melengkapi kekuatan Curug Jompong menjadi empat per-empat,” tandasnya. (satpres/yul/mg1/rie)
Fakta Terowongan Nanjung:
- Terowongan Nanjung memiliki panjang 230 meter dan diameter 8 meter
- Terowongan mampu meningkatkan kapasitas Sungai Citarum dari 570 m³/detik menjadi 669 m³/detik
- Terowongan Nanjung menjadi bagian dari Sistem Pengendalian Banjir Sungai Citarum
- Berada di Curug Jompong, terowongan tersebut akan mempercepat arus air Sungai Citarum
- Proyeksinya, genangan banjir di cekungan Bandung akan lebih cepat surut dan berkurang.