BANDUNG– PT Pos Indonesia (Persero) bersinergi dengan PT Siber Ekosistem Optima (SEO) untuk mengembangkan inovasi di sektor pasar digital. Hal ini dilakukan guna memperluas layanan bagi pelanggan terutama dalam penjemputan barang yang akan dikirimkan dengan penerapan platform digital FastPOS.
Pembangunan dan penerapan sinergi dua platform milik PT Pos yang bernama QOB (Q-Online Booking) akan langsung terhubung dengan para kurir-kurir yang tergabung dalamPlatform FastPOS untuk melakukan penjemputan. Sinergi ini diresmikan melalui penandatanganan kerja sama yang dilakukan di kantor pusat PT Pos Indonesia.
FastPOS sendiri merupakan sebuah platform digital dalam bentuk aplikasi yang menawarkan layanan-layanan antar-jemput barang serta layanan kurir dalam format digital dari PT Siber Ekosistem Optima
Direktur Komersial PT Pos Indonesia (Persero), Charles Sitorus mengungkapkan inovasi ini sebagai bentuk jawaban PT Pos untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Layanan ini sebagai jawaban Pos Indonesia memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini, khususnya dalam hal pelayanan jemputan pengiriman barang melalui aplikasi digital,” kata Charles di Kantor Pusat PT Pos Indonesia, Jalan Cilaki Bandung, Senin (27/1)
Selama ini, kata Charles, belum ada layanan online dalam penjemputan barang, dengan terkoneksinya QOB dengan FastPost akan mempermudah untuk penjemputan langsung di rumah.
“Adanya aplikasi online, sekarang ini masyarakat bisa download dan bahkan bisa melakukan entry untuk kiriman melahi QOB dan bisa langsung masuk ke sistem kami. Kemudian tim FastPost bisa langsung melakukan penjemputan di rumah,” katanya.
Tercatat terdapat 8.000 kurir dan sekitar 4.000 agen Pos Indonesia yang siap melakukan pelayanan kepada masyarakat. Charles berharap, pada tahun 2020 ini Pos ikut andil dalam persaingan market online, pihaknya menargetkan sekitar 10 persen dari 5 juta kiriman perhari yang diprediksi di tahun 2020.
“Intinya tahun ini diperkirakan dalam ecommers mencapai 5 juta kiriman perhari, kami ingin bisa mendapatkan 10 persen market dari 5 juta ini, lebih dari itu sebenarnya bisa lebih mempermudah,” ujar Charles.
Sementara itu, Direktur Utama SEO, Ery Saputra mengungkapkan sinergitas dan inovasi ini semoga dapat memenuhi kebutuhan layanan kepada masyarakat terutama di era persaingan industri 4.0