Ramainya virus corona ini langsung diantisipasi oleh sejumlah daerah di Bandung Raya. Di antaranya, Kota Bandung, Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Dinas Kesehatan Kota Bandung mengimbau masyarakat untuk turut berjaga-jaga dan mewaspadai virus tersebut. Namun, warga diminta untuk tidak panik dan cemas berlebihan.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Rosye Arisdiani Apip mengungkapkan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan warga Kota Bandung.
“Jika ada yang baru bepergian ke daerah endemis yaitu Kota Wuhan di Cina, tidak perlu panik, tetapi harus waspada,” tutur Rosye.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi bakal berkirim surat berisi kewaspadaan virus corona kepada semua perusahaan yang mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (TKA). Termasuk tempat yang dijadikan induk TKA yang bekerja pada proyek KCJB yang berada di Jalan HMS Mintaredja, Baros, Kota Cimahi.
“Kami hari ini mengirimkan surat ke seluruh puskemas dan perusahaan yang ada TKA untuk waspada terhadap virus corona,” kata Sekretaris Dinkes Kota Cimahi, Chanifah Listyarini.
Selain itu, khusus pekerja KCIC, rencananya petugas Dinkes dengan Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Cimahi akan turun bersama untuk melakukan surveilance (pengamatan terus-menerus).
Apalagi diakuinya selama para pekerja KCIC bekerja di Kota Cimahi, mereka tidak pernah melaporkan kesehatannya. “Pekerja KCIC ini tidak pernah melaporkan kesehatannya ke kita. Tapi dengan kejadian ini (virus corona), kita harus pantau, nanti perlu datang ke perushaan untuk penyuluhan khusus,” ujar Rini, sapaan Chanifah.
Hal yang sama juga dilakukan oleh Dinkes KBB dengan bekerjasama bersama Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) untuk melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap para pekerja proyek PT KCIC di Cikalongwetan.
Kepala Dinas Kesehatan KBB, Hernawan Widjajanto menyatakan, setelah adanya dugaan virus corona yang menyerang pekerja asing di KBB, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Disnakertrans. “Untuk memeriksa kesehatan para pekerja asing, kami koordinasikan dulu dengan Disnakertrans. Karena mereka yang memiliki data. Kami juga akan meminta keterangan cek up kesehatan pekerja asing yang selama ini sudah bekerja di KBB,” kata Hernawan. (mg1/mg2/mg3/drx)