Program Anak Ayam Akan Dievaluasi

Program Anak Ayam Akan Dievaluasi
TUNJUKKAN AYAM: Dua orang siswa saat menunjukan anak ayam yang merupakan bantuan dari wali kota sebagai program baru bagi pelajar di Kota Bandung.
0 Komentar

BANDUNG– Matinya anak ayam yang dibagikan oleh Wali Kota Bandung, Oded M Danial kepada para siswa karena dimakan tikus, membuat orang nomor satu di Kota Bandung ini angkat bicara.

Menurutnya Oded, matinya anak ayam tersebut menjadi hal biasa dalam menjalani program yang akan dilakukan evaluasi ke depannya.

“Namanya edukasi pastinya ada yang gagal dan berhasil. Gagalnya juga bisa macam-macam. Mati karena teu kaparaban (enggak dikasih makan) atau dimakan tikus tadi. Hal itu hal biasa saya kira,” kata Oded usai menghadiri Rakorda PKS Kota Bandung di Hotel Asrilia, Minggu (5/1) dikutip detikcom.

Baca Juga:Minimalisir Kemacetan, Dishub Berencana Aktifkan Lagi Traffic LightGun Gun: ASN Sudah Berulang Kali Diingatkan

Untuk diketahui, pada November 2019 Pemkot Bandung memulai program bagi-bagi anak ayam atau chickenisasi pada pelajar SD dan SMP. Program tersebut merupakan bentuk edukasi sekaligus mencegah ketergantungan gadget di kalangan pelajar Kota Bandung

Oded menyatakan, pihaknya masih terus memantau jalannya program tersebut. Dia berharap melalui program tersebut bisa menjadi tambahan wawasan dan pengalaman para siswa di Kota Bandung.

“Karena memang endingnya adalah edukasi kepada anak-anak. Nanti kan ketahuan, dari 2.000 berapa persen yang gagal. Gagalnya apa saja ini jadi bahan evaluasi. Jadi itu hal biasa saja,” katanya.

Dalam kesempatan itu, dia mengungkapkan, matinya anak ayam karena dimakan tikus bukan hanya menjadi tantangan para siswa. Para pengusaha atau peternak ayam juga kerap mendapat tantangan serupa.

“Punteun tong waka barudak (maaf jangankan anak-anak), para pengusaha ayam juga salah satu persoalannya itu adalah hama tikus. Ayam masih kecil, tikus makan juga. Tapi no problem, enggak masalah. Berjalan natural saja,” ucapnya.

Oded juga menambahkan, sejumlah anak ayam yang mati itu kini sudah diganti. “Sudah diganti. Justru akan ketahuan anak-anak seperti apa,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, program bagi-bagi anak ayam kepada pelajar SD dan SMP di Kota Bandung sudah berjalan, kurang lebih dua bulan kurang. Ribuan ekor anak ayam dibagikan kepada para siswa demi mencegah ketergantungan terhadap gadget.

Baca Juga:Bersihkan Lumpur Sisa BanjirPSKC Berharap Pemkot Relakan Pengelolaan Sangkuriang

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung Gin Gin Ginanjar menuturkan, sejauh ini program bagi-bagi anak ayam berjalan cukup baik. Pertumbuhan anak ayam yang dipelihara juga terpantau cukup menggembirakan.

0 Komentar