Tawarkan Konsep ‘Pesta Gunung’ di Tangkuban Parahu

NGAMPRAH– Untuk menarik minat pengunjung serta menambah kontribusi pendapatan, PT Graha Rani Putra Persada (GRPP) selaku pengelola Taman Wisata Alam (TWA) Tangkuban Parahu berencana melakukan terobosan inovasi baru, dengan membuat konsep ‘Pesta Gunung’ atau konsep menyatu dengan alam, bagi masyarakat yang akan melangsungkan pesta pernikahan. Saat ini, persiapan tengah dilakukan sehingga di tahun 2020 konsep ini bisa terealisasi bagi umum.

Direktur Utama PT GRPP, Putra Kaban menyatakan, konsep ‘Pesta Gunung’ diyakini bakal menarik minat pengunjung yang akan menggelar pesta atau resepsi dengan suasana alam yang sejuk disertai pemandangan kawah yang indah. “Kita sedang konsep sekarang termasuk hitung-hitungannya (biaya), target efektifnya di tahun 2020 sudah bisa jalan,” kata Kaban ditemui di Lembang, Kamis (26/12/2019).

Selain ‘Pesta Gunung’, kata dia, area Tangkuban Parahu ini juga bakal dibuka untuk umum bagi yang akan melakukan prewedding. Kedua hal tersebut, menjadi fokus PT GRPP sebagai langkah untuk menambah pendapatan.

“Pesta pernikahan dan preweding akan kita optimalkan sebagai cara untuk menambah pemasukan. Kalau pemasukan besar, pajak yang kita bayar juga besar,” kata Kaban seraya menyebutkan lokasi untuk ‘Pesta Gunung’ berada di sebuah ruangan berdekatan dengan tempat restoran (dekat kawah) berkapasitas antara 500 hingga 1.000 orang.

Kendati tak menyebutkan biaya untuk sekali acara pernikahan, namun Kaban memastikan, konsep ini akan menjadi hal baru yang bakal diminati banyak orang dari berbagai daerah.

“Sebenarnya kami ingin melakukan inovasi besar-besaran dengan menata area gunung layaknya seperti di pegunungan Swiss, tapi kita punya rambu-rambu yang mengatur, karena ini kawasan konservasi, jadi kita harus menahan. Sehingga kita hanya memanfaatnya fasilitas yang sudah ada sekarang,” ungkapnya.

Tak hanya menyediakan untuk pesta pernikahan dan prewedding, pihaknya juga akan menyediakan fasilitas wifi untuk memudahkan pengunjung dalam mengakses internet. Hal itu sesuai dengan permintaan para pengunjung lantaran di area kawah kerap sulit mendapatkan sinyal.

“Khususnya pengunjung luar negeri, ketika sudah foto-foto mereka kesulitan untuk mengupload karena susah sinyal. Makanya kita berencana di tahun depan, wifi sudah terpasang dengan menggandeng provider. Termasuk kami juga sudah menyiapkan kebutuhan listrik melalui fasilitas genset dengan kapasitas tinggi,” katanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan