JAKARTA – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi dan Bupati Garut Rudy Gunawan menggelar pertemuan dengan Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR guna membahas revitalisasi Situ Bagendit dan Kalimalang di Jakarta, Jumat (13/12).
Ridwan Kamil mengatakan, pertemuan tersebut bertujuan untuk menyinkronkan peran setiap stakeholder sekaligus memastikan revitalisasi Situ Bagendit dan Kalimalang berjalan sesuai rencana.
”Hari ini kami mengoordinasikan agar Kalimalang dan Situ Bagendit setiap tahap pembangunan sudah bisa dirasakan. Insyaallah sesuai dengan harapan dan rencana,” kata Emil.
Menurut Emil, revitalisasi Situ Bagendit dan Kalimalang mendapat atensi dari pemerintah pusat. Maka itu, dia berharap pada 2020 revitalisasi sudah memperlihatkan hasilnya. Dan pada 2021, revitalisasi Situ Bagendit dan Kalimalang bisa selesai.
”Kalimalang dan Situ Bagendit itu mendapat perhatian dari pemerintah pusat dan itu sifatnya multiyears jadi tidak satu tahun selesai tapi ber-progres. Mudah-mudahan 2020 progresnya bisa maksimal, finisnya, idealnya, di 2021,” ucapnya.
”Kalau di Kalimalang kendalanya karena ada pengerjaan jalan tol Becakayu. Di mana jalan-jalannya mengiris beberapa ruas ruang yang mendekati air di Kalimalang,” tambahnya.
Kementerian PUPR sendiri sudah mengalokasikan anggaran sekira Rp 22 miliar untuk revitalisasi Kalimalang di zona satu. Anggaran itu pun telah masuk Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) 2020 Dirjen Cipta Karya.
Selain itu, pemerintah pusat akan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 100 miliar untuk revitalisasi Situ Bagendit. Emil menyatakan, revitalisasi Situ Bagendit dan Kalimalang dapat meningkatkan sektor kepariwisataan Jabar.
”Pariwisata adalah keunggulan Jabar yang merupakan cara untuk meningkatkan ekonomi dan lapangan pekerjaan. Karena itu saya berharap 2020 adalah tahun membangun dan 2021 bisa diresmikan,” tandasnya. (rls/rie)