BANDUNG– Dalam rangka memperingati Hari Pohon Sedunia yang jatuh setiap 21 November, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui Dinas Pangan dan Pertahanan (Dispangtan) bakal menanam pohon secara serentak. Lewat program bertajuk Bandung Menanam Jilid 1 tersebut, tak kurang dari 15.000 pohon siap ditanam.
Kepala Dispangtan Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar menyatakan, penanaman pohon ini merupakan agenda rutin. Namun, dalam Bandung Menanam Jilid 1 ini menjadi komitmen Pemkot Bandung berupaya mewujudkan visi Bandung Nyaman.
“Sekarang momennya sekaligus peringatan Hari Pohon Sedunia. Dari segi konsep kita juga mendukung misi Kota Bandung nyaman melalui perencanaan kota. Salah satunya melalui peningkatan kualitas RTH (Ruang Terbuka Hijau),” ucap Gin Gin di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Selasa (19/11).
Gin Gin menuturkan, acara ini secara simbolis akan digelar di kawasan kolam retensi Rancabolang. Namun, di waktu yang bersamaan juga turut digelar secara serentak di 30 kecamatan. Pada saat peresmian akan dipasang layar monitor yang terkoneksi dengan 29 kecamatan lainnya. Para camat pun bisa menyaksikan secara langsung seremonial penananaman di kolam retensi Rancabolang.
“Pohon sudah diberikan ke camat-camat, lubang, pupuk kandang dan sebagainya sudah siap. nanti pada saat pelaksanaannya dikomandoi di Rancabolang. Kita setting menggunakan monitor bersama 29 kecamatan,” jelasnya.
Gin Gin menuturkan Dispangtan sudah melakukan survei untuk memberikan bibit pohon yang disesuaikan dengan potensi dan kondisi di setiap kecamatan. Namun, diupayakan terdapat tanaman produktif, seperti buah-buahan.
“Misalkan kalau di Cicendo daerah padat pemukiman, kita kasih tanaman jeruk lemon yang sekiranya tidak menyita banyak lahan. Kita siapkan sedikitnya ada 15 jenis tanaman buah yang berbeda pokoknya disesuaikan dengan karakter daerah masing-masing,” terangnya.
Gin Gin mengungkapkan dalam acara Bandung Menanam Jilid 1 ini melibatkan banyak pihak yang juga ikut menyumbangkan pohon. Sehingga jumlahnya diprediksi bakal terus bertambah melebihi jumlah yang terdata saat ini.
“Ini terus berkembang. Karena awalnya kita merencanakan 50-100 pohon satu kecamatan. Tetapi ternyata banyak pihak yang ikut mendukung. Mulai dari kementerian, provinsi, termasuk dari komunitas-komunitas yang membantu penyediaan pohon. Sehingga sampai hari ini dan saya yakin akan terus bertambah lebih dari 15.000 pohon,” bebernya.