BANDUNG – “Kampung Toleransi Unggul, Nyaman Yes”, seru para warga di Kampung Toleransi RW 08 Kelurahan Kebon Jeruk Kecamatan Andir. Seruan itu menandai hadirnya kampung toleransi kelima di Kota Bandung.
Sebelumnya, Kota Bandung telah memiliki 4 kampung toleransi yang berada di Jalan Ruhana RW 08 Kelurahan Paledang Kecamatan Lengkong, Jalan Luna Kelurahan Jamika Kecamatan Bojongloa Kaler, Jalan Sasak Gantung Kelurahan Balon gede Kecamatan Regol dan Kompleks Dian Permai RW 11 Kelurahan Babakan Kecamatan Babakan Ciparay.
Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana meresmikan kampung toleransi kelima ini di Jalan Vihara, Selasa (12/11).
Usai peresmian, Yana menyampaikan, hadirnya kampung toleransi bisa menjaga toleransi antar umat beragama, suku, dan ras. Kota Bandung sebagai kota heterogen harus menjadi salah satu cerminan di Indonesia. “Kita bisa jaga toleransi. Bandung kota heterogen. Itu salah satu cerminan di Indonesia,” katanya.
“Empat kampung toleransi (sebelumnya) itu, kehidupannya rukun, saling membantu dan menghargai,” imbuh Yana.
Yana menjelaskan, untuk menghadirkan kampung toleransi, minimal wilayah itu terdapat keragaman agama serta tempat ibadah. Semua warganya bisa menjaga keberagamannya itu. “Harus komitmen. Ini menunjukan warga Bandung bisa saling toleransi,” tuturnya.
Sementara itu, Camat Andir, Enjang Mulyana menyampaikan, kekayaan toleransi di wilayahnya sudah berlangsung sejak dulu. Sehingga dengan keberagaman suku, ras, agama, dan budaya, wilayahnya layak menjadi kampung toleransi.
“Ada gereja, masjid, dan vihara yang jaraknya berdekatan. Semua saling menghargai dan menjadi kekayaan di wilayah ini,” ucapnya.
Perlu diketahui, Kecamatan Andir berpenduduk 99.683 orang. Dengan masjid dan musola sebanyak 102 bangunan, gereja (27 bangunan) dan vihara (2 bangunan).
“Dengan jumlah tersebut, menjadikan ciri bahwa kawasan Andir masyarakatnya toleran,” kata Enjang.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Bandung, Ferdi Ligaswara mengatakan, hadirnya kampung toleransi mempererat tali persaudaraan.
“Dengan ini semakin erat persaudaraan dan menjunjung tinggi kebersamaan dan saling menghormati. Hadirnya kampung toleransi sebagai miniatur sikap toleransi di wilayah kita,” katanya.
Sedangkan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bandung, Ahmad Suherman berpesan, kampung toleransi harus menjaga tiga pilar kerukunan. Ketiganya yaitu rukun toleransi antar sesama umat, rukun antar umat beragama dan rukun agama dengan pemerintah.