Angka Stunting di Cimahi Alami Penurunan

CIMAHI – Angka stunting di Kota Cimahi menunjukan grafik penurunan dalam setiap tahunnya. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Cimahi, angka stunting pada Bayi Bawah Dua Tahun (Baduta) pada 2017 mencapai 1.799 atau 12 persen dari total jumlah anak. Kemudian angka itu turun di 2018 menjadi 973 atau 7,06 persen.

Sementara untuk Bayi Bawah Lima Tahun (Balita) pada 2017 angka stuntingnya masih 6.166 atau 15,74 persen. Namun menurun ditahun berikutnya menjadi 3.583 atau 9,75 persen.

Data kasus stunting di Kota Cimahi itu mengemuka dalam peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-52 yang digelar di Kompleks Perkantoran Pemkot Kota Cimahi, Jalan Demang Hardjakusumah, Selasa (12/11).

”(Meski menurun), kita tetap waspada karena stunting itu permasalahan gizi kronis. Jadi kita harus mengawal ibu hamil untuk melahirkan (agar) bayinya tidak stunting,” kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Chanifah Listyarini.

Menurutnya, stunting disebabkan oleh beberapa faktor. Seperti kurang gizi dalam waktu lama, tidak cukup protein dalam proporsi total asupan kalori, perubahan hormon yang dipicu oleh stres dan sebagainya.

Untuk mencegah tidak terjadi stunting, lanjutnya, bayi harus dijaga sejak berada dalam kandungan ibu. Hingga melahirkan pun, bayi tersebut harus dilakukan intervensi dengan pemberian makanan yang bergizi.

”Dari ibu melahirkan itu perlu kita jaga asupan gizinya supaya cukup sehingga nanti dia tidak melahrikan bayi stunting. Stunting ini dia sudah terganggu pada pertumbuhan janinnya sampai dua tahun pertama,” ujarnya.

Sebagai upaya lanjutan pencegahan dan upaya penurunan stunting, 7 Desember mendatang pihaknya bersama Tim Penggerak PKK Kota Cimahi serta insan kesehatan di Kota Cimahi akan melakukan deklarasi upaya pencegahan stunting.

Kemudian, dari deklarasi itu akan ditindaklanjuti dengan kunjungan dari rumah ke rumah oleh kader dasa wisma yang didampingi dari unsur perguruan tinggi.

”Jadi itu upaya-upaya yang kita lakukan sehingga diharapkan cimahi bisa menurun angkanya (stunting),” tandasnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Cimahi, Ngatiyana mengatakan, stunting menjadi permasalahan yang mengemuka dalam moment
HKN 2019. Selain tentunya Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), tingginya harga obat dan kesehatan hingga masih rendahnya penggunaan alat kesehatan buatan dalam negeri (lokal).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan