NGAMPRAH– Pinjaman Pemkab Bandung Barat mengalami penurunan sebesar Rp 34 miliar terhadap PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) yang semula senilai Rp 324 miliar menjadi hanya Rp 290 miliar.
Hal itu dikarenakan satu ruas jalan yang menghubungkan Cikalongwetan-Cisarua, tepatnya ruas Kadulampit sampai Puteran, Cikalongwetan dibatalkan.
“Dengan dibatalkan satu ruas jalan maka berdampak pada penurunan pinjaman atau lebih kecil sekitar Rp 34 miliar. Sehingga otomatis kewajiban yang dibayar juga berkurang dari skema awal, jika pinjaman itu full (penuh),” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) KBB Asep Wahyu FS di Ngamprah, Rabu (30/10).
Asep mengemukakan, pembatalan itu dilakukan oleh Pemkab pada awal Oktober 2019 lalu. Pasalnya, ruas jalan itu sudah diperbaiki oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) untuk kepentingan pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
Sehingga Pemkab tidak mungkin mengucurkan anggaran untuk ruas jalan yang sama karena itu bisa double anggaran. Sehingga akhirnya untuk perbaikan satu ruas jalan itu dibatalkan.
Namun untuk ruas jalan lainnya dari Cikalongwetan hingga Cisarua, tetap diperbaiki sesuai rencana awal. Selain membedah akses jalan tersebut, dana pinjaman dari PT SMI juga akan digunakan untuk memperbaiki dan memperlebar ruas jalan dari BBS hingga Rongga dan Rancapanggung sampai Sarinagen Kecamatan Cipongkor.
Sehingga ditargetkan pada 2020 semua ruas jalan tersebut sudah mantap. “Dana pinjaman dari BUMN milik Kementerian Keuangan masuk ke APBD 2020. Jika Pemkab tidak bisa membayar cicilan, secara otomatis akan dipotong dari dana alokasi umum (DAU),” ujar dia.
Diketahui Pemkab berambisi memuluskan jalan di wilayah selatan tahun depan. Selain dari APBD, anggaran perbaikan jalan itu juga memanfaatkan dana pinjaman dari PT SMI.
Dana tersebut dimasukkan ke pos anggaran di PUPR khusus untuk perbaikan jalan. Besaran anggaran itu dipastikan dapat meningkatkan kualitas jalan, termasuk melebarkan hingga 8 meter dari saat ini yang hanya 4 meter.
“Adanya 10 destinasi wisata baru plus dukungan akses jalan yang baik maka PAD yang bisa dihasilkan bisa membayar bunga ke PT SMI sehingga tidak akan mengganggu APBD,” kata Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna. (drx)