PT. Angkasa Pura II sendiri menyiapkan Bandara Kerjati untuk melayani penerbangan pesawat jet baik itu berbadan sedang (narrow body) atau berbadan lebar (wide body).
“Bandara Kertajati itu adalah masa depan dari Jawa Barat. Runway di bandara itu berukuran 3.000 x 60 m sudah bisa untuk melayani penerbangan wide body bukan saja Airbus A330 atau Boeing 777, tapi juga hingga sekelas Airbus A380,” ucap Muhammad Awaluddin.
Bahkan, tambahnya, runway Kertajati bisa diperpanjang hingga 3.500 meter dan masih ada lahan untuk membangun runway kedua.
“Sementara, di Husein Sastranegara ukuran runway 2.220 x 45 m yang maksimal hanya bisa narrow body karena sudah tidak mungkin lagi melakukan pengembangan runway di sana. Belum lagi luasan gedung terminal yang hanya mampu menampung maksimal 4 juta pergerakan penumpang per tahun. Area lahan untuk perluasan bangunan juga terbatas. Jadi, memang ada keterbatasan untuk pengembangan bandara,” tutur Muhammad Awaluddin.
Terakhir, Muhammad Awaluddin mengatakan bahwa masyarakat Jabar tak perlu khawatir soal aksesibilitas BIJB Kertajati.
“Ketika jalan tol Cisumdawu selesai, masyarakat dari kawasan Bandung Raya, Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan akan lebih mudah dan nyaman berangkat dari Bandara Kertajati. Juga bila jalan tol elevated Jakarta-Cikampek sudah beroperasi maka calon penumpang pesawat dari Bekasi, Cikarang, Karawang, diperkirakan lebih memilih berangkat dari Bandara Kertajati dibandingkan misalnya dari Bandara Halim Perdanakusuma atau Bandara Soekarno-Hatta,” ujarnya mengakhiri. (*)