BANDUNG – Lolosnya Kota Bandung menjadi salah satu dari empat finalis Lomba Posyandu tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2019 menjadi kebanggaan tersendiri. Namun, selebihnya capaian tersebut harus menjadi pengingat dan motivasi meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Hal ini ditegaskan Wali Kota Bandung, Oded M. Danial ketika menerima tim verifikasi Lomba Posyandu dan Posyandu Award Jawa Barat 2019 di Posyandu Teratai 2, RW 05 Kelurahan Cisaranten Kulon, Kecamatan Arcamanik, Jumat (25/10/2019).
“Saya merasa bangga Posyandu Teratai 2 menjadi salah satu nomine di tingkat Jawa Barat. Insyaallah bukan sekadar mendapatkan kejuaraan, lebih dari itu menjadi spirit bagi kader posyandu lebih meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat,” kata Oded.
Oded melihat sejauh ini Posyandu Teratai 2 bukan hanya aktif memberikan pelayanan dasar bagi ibu dan anak. Namun, banyak inovasi yang mampu memberikan peran lebih besar, bahkan untuk masyarakat luas dengan merambah berbagai bidang selain kesehatan.
“Tim Posyandu Teratai 2 ini sangat luar biasa, saya melihat banyak perkembangan. Mudah-mudahan bisa dilihat oleh tim klarifiksi, mudah mudahan bisa mendapat juara bisa mewakili Jawa Barat. Tapi kalaupun tidak, posyandu di Kota Bandung ini harus lebih baik lagi,” bebernya.
Oded pun menyampaikan apresiasi aetinggi-tingginya kepada seluruh kader posyandu se-Kota Bandung. Sebab, para kader posyandu ini tetap memberikan pelayanan yang optimal di tengah keterbatasan pendanaan.
“Tentu kita menyadari kehadiran posyandu dalam membangun sebuah peradaban perannya sangat luar biasa walaupun kader posyandu gajinya hanya segitu tapi tetap jujur dan semangat,” kata Oded.
Sementara itu, Ketua Tim Verifikasi Lomba Posyandu Jawa Barat 2019, Wardana menyebutkan, Kota Bandung masuk dalam empat finalis untuk kategori perkotaan. Tiga nominasi lainnya yakni Kota Depok, Kota Cimahi dan Kota Cirebon.
“Nanti diberikan penghargaan saat peringatan Hari Ibu, 22 Desember di Gedung Sate,” ucap Wardana.
Wardana mengungkapkan, parameter penilaian dalam lomba ini tidak hanya dilihat dari peran kader posyandu yang bersangkutan semata atau keterlibatan Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) posyandu. Namun banyak aspek pendukung lainnya yang terintegrasi menopang keberlangsungan posyandu.
Namun, sambung Wardana, yang paling utama adalah kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) para kader posyandu. Selain memberikan pelayanan yerhadap ibu dan anak, namun juga diharapkan piawai membangun jejaring ke berbagai elemen masyarakat.