BANDUNG – Penanganan pasar musiman yang dijajak pada setia minggu pagi di Monumen Perjuangan dan Taman Tegalega selama ini masih ditangani secara konvensional.
Direktur Umum PD Kebersihan Kota Bandung Gun Gun Saptari mengatakan, selama ini PD Kebersihan secara rutin membersihkan sampah hasil dari aktivitas pedagangan di Monju dan Taman Tegalega.
“Jadi PD Kebersihan membersihkan sampah setiap hari minggu usai para pedagang selesai beraktivitas,’’jelas Gin Gin ketika dihubungi Jabar Ekspres, Kamis (24/10).
Dia menyebutkan, pihaknya menurunkan petugas mencakup Penyapu, pengemudi trid, pengemudi truk atau mobil sapu, crew dan pengawas dengan jumlah personil 18 orang.
Selain itu, untuk memudahkan pembersihan, pihaknya juga menurunkan sarana penunjang yakni truk kontiner 12,5 m3, Mosam tiga unit dan Mobil sapu satu unit.
Berdasarkan data dilapangan setiap minggunya sampah yang dihasilkan oleh PKL di Monju sebanyak 5 ton perminggu.
“3 volume sampah hasil giat PKL, sebanyak 12,5 m3 atau setara 5 ton,”tandasnya
Gun Gun mengatakan, proses pembersihan di Monju dikelola oleh tim kebersihan bekerjasama dengan PT Telkomsel sendiri temasuk penyapuan dan pengangkutan.
Di tempet terpisah, Wali Kota Bandung mengakui, saat ini ada beberapa tempay di Kota Bandung masih menghasilkan sampah dalam jumlah besar. Selain pasar tradisional, salah satunya adalah sampah yang dihasilkan pedagang mingguan.
Dia mengatakan, seharusnya, tanggungjawab sampah itu adalah pedagang itu sendiri. Namun, sejauh ini para pedagang belum diedukasi secara baik dalam pengelolaan sampah.
“Yang tanggung jawab adalah para pedagang disitu PD kebersihan harusnya memberikan edukasi kepada para pedagang agar bias mengelola sampah yang dihasilkan, bila perlu harus mengurangi sampah plastiknya,”tandas Oded. (mg2/yan)