JAKARTA – Dalam upaya menjamin terpenuhinya hak anak dalam mendapatkan layanan pendidikan bermutu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengirimkan sebanyak 94 guru ke Malaysia. Guru-guru tersebut akan ditempatkan di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) atau Community Learning Center (CLC) yang tersebar di wilayah Sabah dan Sarawak.
Hingga saat ini terdapat 160 PKBM di dua wilayah tersebut, dengan rincian 115 pada jenjang Sekolah Dasar (SD) dan 45 pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP).
”Saya mohon untuk bisa melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Berikanlah yang terbaik untuk anak-anak Indonesia yang ada di sana dan saudara merupakan duta Indonesia yang mewakili Pemerintah dan Negara Indonesia sebagai wujud kepedulian Pemerintah terhadap nasib anak-anak Indonesia yang ada di luar negeri, khususnya di Malaysia,” ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, saat memberikan arahan dalam acara pelepasan 94 guru, yang merupakan pengiriman tahap ke-10, ke Sabah dan Sarawak di kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta, dalam siaran pers-nya.
Muhadjir mengtakan, pengiriman para guru tersebut sebagai komitmen dari presiden, yaitu membangun Indonesia dari pinggiran.
”Sekarang bukan hanya pinggir melainkan jauh di luar pinggiran. Jadi ini pekerjaan yang menantang dan berat dan harus anda lakukan dengan sebaik-baiknya,” kata Muhadjir kepada para guru yang akan berangkat.
Menurutnya, dibutuhkan kreativitas tinggi dalam metode dan strategi pembelajaran agar bisa memberikan dorongan bagi anak untuk semangat dalam kegiatan belajar mengajar (KBM).
”Jangan hanya kegiatan rutin, melainkan betul-betul guru yang kreatif yang mencoba memberikan pengalaman belajar yang optimal kepada anak-anak Indonesia yang ada di Malaysia,” ujarnya.
Sehingga, lanjutnya, tidak hanya transfer pengetahuan melainkan juga memberi mimpi-mimpi yang besar, karena mereka umumnya berasal dari keluarga petani.
”Rata-rata (dalam diri) mereka tertanam perasaan rendah diri dan ini harus dibangkitkan karena ternyata setelah mereka dibina dengan baik, banyak sekali di antara mereka yang bisa masuk ke perguruan tinggi yang bagus,” imbuhnya.
Untuk itu dia berharap, para guru yang dikirim ke Malaysia bisa memainkan multi peran sehingga bukan hanya sekadar menjadi guru melainkan juga peran-peran lain termasuk memberikan inspirasi kepada anak-anak serta menanamkan nasionalisme kepada mereka.