BANDUNG – Dalam rangkaian Dies natalis ke 51 tahun Institute Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, Festival Film Budaya Nusantara (FFBN) 2019 bekerjasama dengan Prodi TV dan Film Fakultas Budaya serta Media dengan Pusat Pengembangan Perfilman (Pusbang Film) Kemendikbud menggelar pemutaran hasil restorasi film Bintang Ketjil di CGV Metro Indah Mall, Selasa (8/10).
Film Bintang Ketjil ini merupakan salah satu film box office pada 1963, yang berhasil mengangakat nilai dan kearifan lokal Indonesia. Film ini juga merupakan hasil restorasi pusbang film pada 2018.
Rektor ISBI Bandung, Een Herdiani mengatakan, pemutaran restorasi film ini sekaligus sebagai apresiasi terhadap karya film yang berkualitas.
”Kita sangat mengapresiasi dan bisa terlihat bagaimana perbedaan antara film asli dan hasil digital yang lebih terang,” kata Een, saat ditemui di lokasi pemutaran film.
Menurutnya, pemutaran film ini sebagai apresiasi dan juga untuk pembelajaran kepada mahasiswa Prodi tv dan film.
”Apresiasi kepada Kemendikbud yang sudah memberikan perhatian terhadap film-film lama yang berkualitas, tentu ini akan memberikan pelajaran yang baik kepada mahasiswa kami yang perlu mendapatkan pengalaman terhadap film-film Indonesia, dan juga kepada masyarakat,” ujarnya.
Dia menjelaskan, alasan pemilihan film ini karena sarat makna dan juga merupakan salah satu dari beberapa film yang sudah direstorasi oleh Kemendikbud.
”Karena sementara ini film yang sudah direstorasi oleh pusbang film dan prosesnya memang tidak mudah dan itu baru beberapa saja,” terangnya.
Dia berharap, ke depan pemerintah mau terus membantu agar nantinya restorasi film ini dapat dilakukan oleh mahasiswa ISBI Bandung.
”Harapannya ke depan, mahasiswa kami dapat melakukan restorasi film ini. Mengingat ini sangat penting untuk menyelamatkan karya-karya, tapi sekarang kami masih mengalami keterbatasan pada sarana dan prasarana,” bebernya.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Rektor bidang Perencanaa, Sistem Informasi dan Kerjasama ISBI Bandung, Suhendi Afryanto menambahkan, film Bintang Ketjil ini sebagai satu film yang memberikan banyak nilai dan pesan moral.
”Pesan moral dalam sebuah film saat ini agak jarang kita temui. Apalagi yang benar-benar menggambarkan kebudayan Indonesia,” imbuh Suhendi.