Fasilitasi Mahasiswa untuk Dialog

BANDUNG – Maraknya polemik berkaitan respon masyarakat terhadap Revisi Undang-Undang (RUU) dan gerakan aksi mahasiswa yang akhir-akhir ini terjadi diberbagai wilayah Indonesia, termasuk di Jawa Barat.

KNPI sebagai wadah berhimpun organisasi kemasyarakatan pemuda dan mahasiswa berencana akan mengadakan agenda dialog bersama dengan berbagai mahasiswa dari kelompok Cipayung (HMI, GMNI, PMII, GMKI) dan seluruh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Se-Bandung Raya.

“Nanti kita akan mengagendakan waktu dari kelompok cipayung, BEM yang ada di bandung raya, agendanya kita akan membedah isu-isu terkini,” ujar Ketua DPD KNPI Jabar Rio F Wilantara, di Kanto KNPI Jabar Jalan Soekarno-hatta, Kota Bandung, Kemarin (5/10).

Rio mengaku, pihaknya sangat memahami apa yang menjadi keresahan masyarakat dan mahasiswa pada saat ini. Oleh karena itu, KNPI berhimpun organisasi kemasyarakatan pemuda dan mahasiswa, melalui fungsinya sebagai wadah perjuangan pemuda dalam menyampaikan aspirasi, gagasan dan pemikirannya untuk membangun bangsa merasa perlu untuk menyikapi hal itu melalui forum dialog atau diskusi.

“Kita melihat bahwa gerakan mahasiswa adalah salah satu bentuk fungsi sebagai sosial kontrol terhadap sebuah sistem, ini merupakan fungsi dari pemuda. Mahasiswa dan pemuda tentunya KNPI itu berada disitu, tapi tentu kami menginginkan teman-teman memahami dulu subtansi dari apa yang kita perjuangkan, makannya kita berencana membuka dialog nanti,” jelas Rio.

Tidak hanya itu, dalam forum diskusi DPD KNPI bersama para elemen nanti akan mengahadirkan beberapa pakar atau ahli dalam bidang-bidang tertentu. Diantaranya, pakar hukum, pakar tata negara.

“Kita membuka ruang dialog kita hadirkan nanti para pakar. Jadi pada ruang dialog ini sebagai sarana menyerap semua pertanyaan, harapan, dan gagasan dari para mahasiswa untuk mencari solusi atau titik temu dari aspirasi yang mereka suarakan,” katanya.

Senada dengan Ketua KNPI Jabar, Asep Komarudin selaku Sekretaris DPD KNPI Provinsi Jawa Barat menuturkan bahwa ruang dialog agar nantinya mahasiswa dan pegiat pergerakan untuk duduk bersama bersama dengan semua elemen termasuk tokoh – tokoh.

“Kita melihat semua gerakan mahasiswa adalah bentuk fungsi sebagai social control terhadap sistem yang akan dilahirkan atau sudah ditetapkan. KNPI justru melakukan hal yang sama, tapi tentunya kami berharap teman – teman membuka ruang dialog terlebih dahulu untuk memahami subtansi, duduk bersama-sama untuk mencari solusi, dengan apa yang kita mau perjuangkan,” tutur Asep.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan