BALEENDAH – Puluhan warga binaan Lapas Narkotika Kelas II A Jelekong di Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung, berhasil dibina dengan berbagai keahlian khusus. Satu di antaranya program kursus menjahit seprei dan kerudung yang sudah berjalan dan sukses dipasarkan ke masyarakat.
Kepala Lapas Jelekong Gun Gun Gunawan mengatakan, bimbingan kerja ini diusulkan untuk menjaring warga binaan Pemasyarakatan sebanyak-banyaknya untuk ikut aktif berproduktivitas menjadi manusia yang mandiri.
”Kita telah menyerap tenaga kerja yang merupakan warga binaan sebanyak 60 orang. Disini kebetulan ada kegiatan konveksi yaitu membuat sprei dan juga ada kerudung, nah merk seprei ini sudah terkenal di pasaran,”kata Gun Gun saat di wawancara, Selasa (1/10).
Gun Gun menjelaskan, warga binaan yang mengikuti program ini merupakan
warga binaan yang sudah masuk ke dalam program pembinaan bekerja yaitu sudah lewat setengah masa pidana dan sudah melalui sidang TPP, selain itu sudah menjelang pengusulan program pembebasan bersyarat atau CB.
”Sehingga, sepulang mereka ke rumahnya sudah ada hasil bekerja dan memiliki bekal setelah keluar nanti. Selain menjahit, di lapas ini juga ada beberapa program yakni sablon, bertani, memproduksi hiasan dari koran bekas, mengumpulkan sampah untuk di jual ke Bank sampah,” jelasnya.
Menurutnya, bengkel bekerja ini sudah ada strukturalnya dan sudah berjalan sejak lama, sehingga pihaknya terus mengembangkannya. Namun, katanya, ada kendala untuk memperluas tempatnya. Pasalnya ada pihak ketiga yang ingin kerjasama dengan lapas, karena melihat hasil produksi.
”Saat ini produksi yang di hasilkan warga binaan, di pasarkan ke supermarket, pasar tanah Abang Jakarta, dan toko-toko, orang ketiga lah yang menyebarkannya, kita hanya sebatas kerjasama produksinya saja,” paparnya
Sementara itu, salah seorang warga binaan berinisial AA 57, mengaku sudah empat tahun berada di Lapas Jelekong, dan semenjak berada di dalam lapas, Ia menekuni menjahit untuk mendapatkan penghasilan.
”Saya sudah empat tahun berada di Lapas, satu tahun saya nganggur hanya berdiam diri di lapas, nah tahun berikutnya hingga sekarang saya bisa beraktivitas menjait seprei. Selain mendapatkan ilmu baru, saya pun bisa mendapatkan penghasilan,” ucapnya.