Tingkatkan Budidaya Padi Organik

CIPARAY – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melalui Dinas Pertanian, terus meningkatkan budidaya padi organik. Sejak tahun 2007 lalu, perluasan lahan tanam padi terus ditingkatkan.

Bupati Bandung H. Dadang M. Naser mengatakan, pada tahun 2007 budidaya padi organic ditanam dilahan sekitar 13,7 hektare. Melihat hasil produksi dalam satu kali panen mencapai 131.759 ton, pihaknya terus meningkatkan perluasan lahan dan tanam padi organic.

”Budidaya sudah dilakukan sejak tahun 2007 lalu. Sampai dengan tahun 2019, lahan sudah mencapai 204,7 haktare dan berhasil memproduksi 263.508 ton,” kata Dadang disela-sela acara Gerakan Panen Padi Organik di Desa Bumiwangi Kecamatan Ciparay, belum lama ini.

Menurutnya, dengan berhasil meningkatkan produksi padi organik. Pemkab Bandung juga terus mendorong dalam proses sertifikasi, agar budidaya padi di Kabupaten Bandung akan terus meningkat. ”Dari luas lahan 204,7 ha, sudah tersertifikasi sekitar 107 ha dan dalam proses sertifikasi seluas 97,7 ha. Selain ada di Ciparay, lahan tanam padi organik juga dikembangkan di Kecamatan lain,” katanya.

Dadang yang didamping Kepala Dinas Pertanian A.Tisna Umbaran menjelaskan, dengan tag line ‘Pertanian Terpadu Berbasis Organik’. Pihaknya terus mendorong dijalankannya pola pertanian padi tersebut, sebab pola tanam padi organik sangat berdampak pada kesejahteraan petani.

”Terpadunya padi dan ternak di Kabupaten Bandung, selain dengan sapi kita juga kembangkan pola mina padi. Di musim hujan diselingi dengan menanam ikan, 25 hari bisa panen. Kita kembangkan di beberapa tempat. Pertanian terpadu berbasis organik nantinya berdampak pada kualitas, produktivitas dan harga,” tuturnya.

Dadang mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pertanian (kementan) Republik Indonesia (RI) dan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat (Jabar), yang telah memberikan perhatian dan bantuan kepada para petani Kabupaten Bandung.

”Selama ini petani kami mendapat bantuan alat-alat pertanian dari pusat, juga bersinergi dengan dinas provinsi dalam mengembangkan pola tani organik. Mudah-mudahan laboratorium atau balai penelitian semakin diperkuat lagi, tidak hanya padi tapi komoditas lainnya juga, dan petani tinggal menjalankan. Sehingga negeri ini bisa menghambat impor berbagai komoditas pangan, kita balikkan dari impor menjadi ekspor,” akunya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan