KATAPANG – Progres revitalisasi program sungai Citarum harum sejauh ini belum menghasilkan hasil maksimal. Padahal, program penanganan sungai terpanjang di Indonesia ini sudah menghabiskan anggaran besar.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto ketika melakukan kunjungan untuk melihat langsung sungai Citarum menyebutkan, prosesnya sudah mencapai 40 persen dan tersisa tahap-tahap lainnya hingga air bisa jernih seperti dulu Sabtu (21/9).
Hadi mengaskan, pihaknya akan serius mengembalikan kualitas Sungai Citarum. Bahkan air sungai harus kembali jernih seperti pada tahun 1930-an.
Untuk memulainya, TNI bersama masyarakat kembali melakukan aksi penanaman pohon sebanyak 872 ribu bibit pohon. Bahkan, sekarang disiapkan lagi 500 ribu di musim tanam.
Hadi menilai, Sungai Citarum selalu menjadi sorotan. Sebab, tergolong sungai terkotor. Namun, seiring proses pembersihan predikat itu berangsur hilang. Bahkan tidak menutup kemungkinan menjadi daya tarik wisata.
“Semoga Citarum bisa dijadikan tempat wisata, sehingga memiliki daya tarik tersendiri dan bisa menginformasikan ke luar (negeri) apa yang dikatakan dunia bahwa Citarum itu kotor, sekarang menjadi Citarum bersih,’’ ucapnya.
Salah satu yang menjadi perhatian serius adalah keberadaan industri. Sebab hingga kini masih ada saja yang membuang limbahnya ke Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum. Sehingga perlu ditindak secara hukum.
Dia mengatakan, dalam proses pembersihan Satgas Citarum Harum mengeruk bibir sungai hingga menjadi lebar dan dalam. Hal itu akan berpengaruh positif dalam upaya menangkal potensi banjir yang kerap terjadi setiap tahunnya di wilayah Kabupaten Bandung.
Normalisasi sungai akan memberi dampak luas terhadap kehidupan masyarakat. Salah satunya menyangkut kesehatan masyarakat baik lingkungan maupun sumber makanan yang dihasilkan di sekitar Sungai Citarum.
“Bagaimana masyarakat kalau mengonsumsi ikan yang pengairannya dari Sungai Citarum yang kotor. Jangan sampai anak-anak kita mengalami stunting,” jelasnya.
Disepanjang bantaran Citarum, ia melihat potensi ekonomi masyarakat sangat besar. Untuk itu, ia mendorong akselerasi pelestarian Sungai Citarum memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat.
’’Jika Citarum bersih, akan mendatangkan nilai ekonomi lewat sektor pariwisata,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengapresiasi kedatangan Panglima TNI yang ikut turun langsung meninjau normalisasi Sungai Citarum. Pria yang akrab disapa Emil ini menuturkan, penindakan hukum terhadap industri yang membuang limbah sangat terbantu oleh TNI.