Doa Lintas Agama untuk Kemajuan Kota Bandung

BANDUNG– Dalam rangka Hari Jadi ke-209 Kota Bandung, umat beragama menggelar doa bersama di masing-masing tempat ibadah, Minggu (22/9). Para umat beragama mendoakan keselamatan, kedamaian, dan kesejahteraan untuk Kota Bandung.

Umat Katolik menggelar doa bersama di Gereja Katedral Santo Petrus Jalan Merdeka. Pastor Leo Van Beurden OSC memimpin misa dan doa bersama yang dihadiri sekitar 1.000 umat Katolik.

Umat Katolik mendoakan agar rahmat kedamaian dan kerukunan Bandung yang silih asih asah asuh tetap dilimpahkan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Doa juga dipanjatkan untuk warga Kota Bandung agar lebih peduli kepada lingkungan hidup sekitar, baik untuk keseimbangan alam maupun untuk kebaikan umat manusia.

Hal serupa juga digelar oleh Jemaat Gereja Kristen Pasundan (GKP) di Gereja Kristen Pasundan, Jalan Kebon Jati. Jemaat  memanjatkan doa. Doa yang dipimpin Pendeta Albert Naibaho tersebut berlangsung khidmat. Seluruh jemaat memanjatkan doa dan harapan untuk kemajuan Kota Bandung.

Di saat yang hampir bersamaan, pemeluk agama Buddha juga turut menggelar doa bersama di Vihara Karuna Mukti. Ketua Majelis Agama Budha Therawadha Indonesia (Magabudhi) Kota Bandung, Pandita Madya Suyanto menyatakan bahwa doa bersama yang diikuti oleh puluhan umat Buddha.

Doa digelar guna memberikan dukungan spiritual dalam proses pembangunan dan kehidupan bernegara di Kota Bandung.

“Tentunya kita berharap semoga Kota Bandung tetap semakin juara, utamanya di bidang kerukunan di antara umat beragama. Juara kotanya semakin damai dan tentram dan berharap Kota Bandung terbebas dari segala marabahaya,” kata Suyanto di Vihara Karuna Mukti, Jalan Sasak Gantung.

Pria yang akrab disapa Romo ini mengungkapkan selama ini kerukunan agama yang terjalin di Kota Bandung sudah sangat bagus. Menurutnya umat Buddha bisa beribadah dengan tenang di Vihara Karuna Mukti.

Terlebih, sambung Romo, keberadaan Vihara Karuna Mukti ini juga sangat istimewa. Karena persis berada di tengah-tengah diapit oleh Masjid Assalaam dengan Gereja Kristen Kalam Kudus

“Saya kira, kita sangat beruntung. Selama saya beribadah di vihara ini di Kota Bandung sangat nyaman. Sekali pun di sebelah kita ada tempat ibadah saudara muslim dan di sebelah lagi ada tempat ibadah saudara nasrani, tapi hubungan kebersamaan terjalin dengan baik,” ujarnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan